Selasa, 9 April 2013

Pakatan Rakyat

Pakatan Rakyat


Kerabu Bersuara ®

Posted: 09 Apr 2013 03:03 PM PDT

(PAS Dijangka Bertanding 76 Dewan Rakyat Dan 237 Dewan Negeri, DAP Dijangka Bertanding 50 Dewan Rakyat, KEADILAN Dan APS Dijangka Bertanding 96 Dewan Rakyat)

Perlis Indera Kayangan (3 kerusi)

P 001 - Padang Besar -Azamhari Mahmood (PAS)
P 002 - Kangar - Dr Juanda Jaya (KEADILAN - belum diumumkan) atau Baharuddin Ahmad (PAS) - belum diputuskan
P 003 - Arau - Tuan Guru Haron Din (PAS)

PAS – 3 KEADILAN -

Kedah Darul Aman (15 kerusi)

P 004 - Langkawi - TBC (KEADILAN)
P 005 - Jerlun - TBC (PAS)
P 006 - Kubang Pasu - TBC (PAS)
P 007 - Padang Terap - Mohd Nasir Zakaria (PAS - penyandang)
P 008 - Pokok Sena - Mahfuz Omar (PAS - penyandang)
P 009 - Alor Setar - Gooi Hsiau Leung (KEADILAN)
P 010 - Kuala Kedah - Dr Azman Ismail (KEADILAN)
P 011 - Pendang - Mohamad Sabu (PAS)
P 012 - Jerai - Mohd Firdaus Jaafar (PAS - penyandang)
P 013 - Sik - TBC (PAS)
P 014 - Merbok – Nor Azrina Surip@Nurin Aina (KEADILAN)
P 015 - Sungai Petani - Johari Abdul (KEADILAN - penyandang)
P 016 - Baling - Brig Jen (B) Mohd Najmi Ahmad (PAS)
P 017 - Padang Serai - N Surendran (KEADILAN)
P 018 - Kulim-Bandar Baharu - Saifuddin Nasution Ismail (KEADILAN - bertukar dari parlimen Machang)

PAS – 8 KEADILAN - 7

Kelantan Darul Naim (14 kerusi)

P 019 - Tumpat - Kamaruddin Jaffar (PAS - penyandang)
P 020 - Pengkalan Chepa - TBC (PAS)
P 021 - Kota Bharu - TBC (PAS)
P 022 - Pasir Mas - Siti Zailah Mohd Yusof (PAS - bertukar dari parlimen Rantau Panjang - belum disahkan)
P 023 - Rantau Panjang - Abdul Fatah Haron (PAS - bertukar dari DUN Bukit Tuku - belum disahkan)
P 024 - Kubang Kerian - Mumtaz Md Nawi (PAS)
P 025 - Bachok - Ariffin Mahmod (PAS)
P 026 - Ketereh - Ab Aziz Abdul Kadir (KEADILAN - penyandang - belum diumumkan)
P 027 - Tanah Merah - Nik Mahmood Nik Hassan (KEADILAN - belum diumumkan)
P 028 - Pasir Puteh - TBC (PAS)
P 029 - Machang - Dr Wan Zawawi Wan Ismail (KEADILAN - belum diumumkan)
P 030 - Jeli - Abdullah Yaacob (PAS - bertukar dari DUN Air Lanas - belum disahkan)
P 031 - Kuala Krai - Dr Mohd Hatta Ramli (PAS - penyandang)
P 032 - Gua Musang - TBC (PAS)

PAS – 11 KEADILAN – 3

Terengganu Darul Iman (8 kerusi)

P 033 - Besut - TBC (PAS)
P 034 - Setiu - TBC (PAS)
P 035 - Kuala Nerus - Dr Khairuddin At-Takiri (PAS)
P 036 - Kuala Terengganu - Raja Kamarul Bahrin Shah Raja Ahmad (PAS - belum disahkan)
P 037 - Marang - Tuan Guru Abdul Hadi Awang (PAS - penyandang)
P 038 - Hulu Terengganu - TBC (PAS)
P 039 - Dungun - Wan Hassan Mohd Ramli (PAS)
P 040 - Kemaman - (KEADILAN)

PAS – 7 KEADILAN – 1

Pulau Pinang Pulau Mutiara (11 kerusi)

P 041 - Kepala Batas - Afnan Hamimi Taib Azamudden (PAS)
P 042 - Tasek Gelugor - TBC (PAS)
P 043 - Bagan - Lim Guan Eng (DAP - penyandang)
P 044 - Permatang Pauh - Anwar Ibrahim (KEADILAN - penyandang)
P 045 - Bukit Mertajam - Chong Eng (DAP - penyandang)
P 046 - Batu Kawan - Dr P Ramasany (DAP - penyandang)
P 047 - Nibong Tebal - Dr Mansor Othman (bertukar dari DUN Penanti)
P 048 - Bukit Bendera - Koay Teng Hai (DAP - bertukar dari DUN Pulau Tikus - belum disahkan)
P 049 - Tanjong - Chow Kon Yeow (DAP - penyandang - belum disahkan)
P 050 - Jelutong - Ooi Chuan Aun (DAP - penyandang)
P 051 - Bukit Gelugor - Karpal Singh (DAP - penyandang)
P 052 - Bayan Baru - Sim Tze Sin (KEADILAN)
P 053 - Balik Pulau - Mohamad Bakhtiar Wan Chik (KEADILAN)

PAS – 2 KEADILAN – 3 DAP – 6

Perak Darul Ridzuan (24 kerusi)

P 054 - Gerik - Norhayati Kassim (PAS - belum diumumkan)
P 055 - Lenggong - Razman Zakaria (PAS - belum disahkan)
P 056 - Larut - Fauzi Shaari (PAS)
P 057 - Parit Buntar - Dr Mujahid Yusof Rawa (PAS - penyandang)
P 058 - Bagan Serai - Dr Muhammad Nur Manuty (KEADILAN)
P 059 - Bukit Gantang - TBC (PAS)
P 060 - Taiping - Nga Kor Ming (DAP - penyandang)
P 061 - Padang Rengas - Dr Meor Ahmad Isharra Ishak (KEADILAN)
P 062 - Sungai Siput - Dr Michael Jeyakumar (PSM - penyandang)
P 063 - Tambun - Siti Aishah Shaik Ismail (KEADILAN - belum diumumkan)
P 064 - Ipoh Timur - Thomas Su ( DAP - bertukar dari DUN Pasir Pinji - belum disahkan)
P 065 - Ipoh Barat - Wong Kah Woh (DAP - bertukar dari DUN Taman Canning - belum disahkan)
P 066 - Batu Gajah - V Sivakumar (DAP - bertukar dari DUN Tronoh - belum disahkan)
P 067 - Kuala Kangsar - Drs Khalil Idham Lim ( PAS - bertukar dari DUN Titi Serong)
P 068 - Beruas - Ngeh Koo Ham (DAP - penyandang)
P 069 - Parit - Mohamad Ismi Muhamad Taib (PAS)
P 070 - Kampar - TBC (PAS)
P 071 - Gopeng - Dr Lee Boon Chye (KEADILAN - penyandang)
P 072 - Tapah - TBC (KEADILAN)
P 073 - Pasir Salak - Mustafa Kamil Ayyub (KEADILAN)
P 074 - Lumut - Laksamana Pertama (B) Imran Abdul Hamid (KEADILAN)
P 075 - Bagan Datoh - TBC (KEADILAN)
P 076 - Teluk Intan - M Manogaran (DAP - penyandang)
P 077 - Tanjong Malim - Brig Jen (B) Abdul Hadi Abdul Khattab (KEADILAN - belum diumumkan)

PAS – 9 KEADILAN – 9 DAP – 6 PSM -1

Pahang Darul Makmur (15 kerusi)

P 078 - Cameron Highlands - TBC (DAP)
P 079 - Lipis - TBC (KEADILAN)
P 080 - Raub - Mohd Ariff Sabri Abd Aziz (DAP)
P 081 - Jerantut - TBC (PAS)
P 082 - Indera Mahkota - Fauzi Abdul Rahman (KEADILAN)
P 083 - Kuantan - Fuziah Salleh (KEADILAN - penyandang)
P 084 - Paya Besar - Murni Hidayah Anuar (KEADILAN)
P 085 - Pekan - Fariz Musa / Mohamad Bukhairy Sofian (KEADILAN / Gerakan Mahasiswa 13 - belum disahkan dan diumumkan)
P 086 - Maran - TBC (PAS)
P 087 - Kuala Krau - TBC (PAS)
P 088 - Temerloh - Nasrudin Hassan (PAS)
P 089 - Bentong - Wong Tack (DAP)
P 090 - Bera – (PAS)
P 091 - Rompin - TBC (PAS)

PAS – 7 KEADILAN – 5 DAP – 3

Selangor Darul Ehsan (22 kerusi)

P 092 - Sabak Bernam - Dr Abdul Aziz Bari (KEADILAN)
P 093 - Sungai Besar - TBC (PAS)
P 094 - Hulu Selangor - Khalid Jaafar (KEADILAN - belum diumumkan)
P 095 - Tanjong Karang - TBC (PAS)
P 096 - Kuala Selangor - Dr Dzulkefly Ahmad (PAS - penyandang)
P 097 - Selayang - William Leong Jee Ken (KEADILAN - penyandang)
P 098 - Gombak - Azmin Ali (KEADILAN - penyandang)
P 099 - Ampang - Zuraida Kamaruddin (KEADILAN - penyandang)
P 100 - Pandan - Rafizi Ramli (KEADILAN)
P 101 - Hulu Langat - TBC (PAS)
P 102 - Serdang - Teo Nie Ching (DAP - penyandang)
P 103 - Puchong - Gobind Singh Deo (DAP - penyandang)
P 104 - Kelana Jaya - Nik Nazmi Nik Ahmad (KEADILAN - bertukar dari DUN Sri Setia - belum disahkan)
P 105 - Petaling Jaya Selatan - Hee Loy Sian (KEADILAN - penyandang)
P 106 - Petaling Jaya Utara - Tony Pua Kiam Wee (DAP - penyandang)
P 107 - Subang - Sivarasa Rasiah (KEADILAN - penyandang)
P 108 - Shah Alam - Khalid Samad (PAS - penyandang)
P 109 - Kapar - TBC (KEADILAN)
P 110 - Klang - Charles Anthony Santiago (DAP - penyandang)
P 111 - Kota Raja - Dr Siti Mariah Mahmud (PAS - penyandang)
P 112 - Kuala Langat - TBC (KEADILAN)
P 113 - Sepang - TBC (PAS)

PAS – 7 KEADILAN – 11 DAP - 4

Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Putrajaya dan Labuan (13 kerusi)

P 114 - Kepong - Dr Tan Seng Giaw (DAP-penyandang - belum disahkan)
P 115 - Batu - Tian Chua (KEADILAN - penyandang)
P 116 - Wangsa Maju - Dr Tan Kee Kwong (KEADILAN)
P 117 - Segambut - Lim Lip Eng (DAP - penyandang)
P 118 - Setiawangsa - Ibrahim Yaacob (KEADILAN)
P 119 - Titiwangsa - Ahmad Zamri Asa'ad Khuzaimi (PAS)
P 120 - Bukit Bintang - Fong Kui Lun (DAP - penyandang)
P 121 - Lembah Pantai - Nurul Izzah Anwar (KEADILAN - penyandang)
P 122 - Seputeh - Teresa Kok Suh Sim (DAP - penyandang)
P 123 - Cheras - Tan Kok Wai (DAP - penyandang)
P 124 - Bandar Tun Razak - Abdul Khalid Ibrahim (KEADILAN - penyandang)
P 125 - Putrajaya - Husam Musa ( PAS - kekal bertanding di DUN Salor - belum diumumkan)
P 166 - Labuan - Ibrahim Menudin / Hadnan Mohammad (KEADILAN/PAS - belum disahkan)

PAS – 3 KEADILAN – 5 DAP - 5

Negeri Sembilan Darul Khusus (8 kerusi)

P 126 - Jelebu -Aiman Atirah Al Jundi (PAS-belum disahkan)
P 127 - Jempol - Wan Aishah Wan Ariffin (PAS)
P 128 - Seremban - John Fernandez (DAP - penyandang)
P 129 - Kuala Pilah - Nazeri Yunus (KEADILAN - belum disahkan)
P 130 - Rasah - Anthony Loke Siew Fook (DAP - penyandang)
P 131 - Rembau - TBC (KEADILAN)
P 132 - Telok Kemang - Kamarul Bahrin Abbas (KEADILAN - penyandang - belum disahkan)
P 133 - Tampin - TBC (PAS)

PAS – 3 KEADILAN – 3 DAP - 2

Melaka Darul Azim (6 kerusi)

P 134 - Masjid Tanah - TBC (PAS)
P 135 - Alor Gajah - TBC (DAP)
P 136 - Tangga Batu - Rahim Hj Ali (KEADILAN)
P 137 - Bukit Katil - Shamsul Iskandar Md Akin (KEADILAN)
P 138 - Kota Melaka - Sim Tong Him (DAP - penyandang)
P 139 - Jasin - TBC (KEADILAN)

PAS – 1 KEADILAN – 3 DAP – 2

Johor Darul Takzim (26 kerusi)

P 140 - Segamat - Dr Chua Jui Meng (KEADILAN)
P 141 - Sekijang – Julailey Jemadi (KEADILAN)
P 142 - Labis - TBC (DAP)
P 143 - Pagoh -TBC (PAS)
P 144 - Ledang – Hassan Karim (KEADILAN)
P 145 - Bakri - Er Teck Hwa (DAP - penyandang)
P 146 - Muar - Nor Hizwan Ahmad (KEADILAN)
P 147 - Parit Sulong - Khairuddin Abd Rahim (PAS - belum disahkan)
P 148 - Ayer Hitam - TBC (PAS)
P 149 - Sri Gading – Mohd Khuzzan Abu Bakar (KEADILAN)
P 150 - Batu Pahat - Dr Idris Jauzi (KEADILAN)
P 151 - Simpang Renggam - TBC (PAS)
P 152 - Kluang - Liew Chin Tong (DAP - bertukar dari parlimen Bukit Bendera)
P 153 - Sembrong - Onn Abu Bakar (KEADILAN)
P 154 - Mersing - TBC (PAS)
P 155 - Tenggara - TBC (PAS)
P 156 - Kota Tinggi - Onn Jafar (PAS - belum disahkan)
P 157 - Pengerang - Anis Afida Azli (PAS - belum diumukan)
P 158 - Tebrau - Steven Choong Siow (KEADILAN)
P 159 - Pasir Gudang – Dr Ahmad Faidi (KEADILAN)
P 160 - Johor Bharu - Jen (B) Md Hashim Hussein (KEADILAN)
P 161 - Pulai - Salahuddin Ayub (PAS - bertukar dari parlimen Kubang Kerian)
P 162 - Gelang Patah - Lim Kit Siang (DAP - bertukar dari parlimen Ipoh Timur)
P 163 - Kulai - M Kulasegaran (DAP - bertukar dari parlimen Ipoh Barat - belum disahkan)
P 164 - Pontian - Dayangku Intan Tengku Abd Hamid (KEADILAN - belum disahkan)
P 165 - Tanjong Piai - TBC (DAP)

PAS – 9 KEADILAN – 11 DAP - 6

Sabah Negeri Di Bawah Bayu (25 kerusi)

P 167 - Kudat - Musalim Tanjul (KEADILAN)
P 168 - Kota Marudu - Anthony Mandiau (KEADILAN)
P 169 - Kota Belud - Saidil Simoi (KEADILAN)
P 170 - Tuaran – Ansari Abdullah (KEADILAN – belum disahkan)
P 171 - Sepanggar - Dr Chong Eng Leong (KEADILAN - belum diumumkan)
P 172 - Kota Kinabalu - Dr Hiew King Chiew (DAP - penyandang)
P 173 - Putatan - Mazhry Nasir (KEADILAN - belum disahkan)
P 174 - Penampang - Darell Leiking (KEADILAN - belum disahkan)
P 175 - Papar - TBC (KEADILAN)
P 176 - Kimanis -TBC (KEADILAN)
P 177 - Beaufort - Lajim Ukin (PPPS-KEADILAN - penyandang, keluar BN)
P 178 - Sipitang - TBC (KEADILAN)
P 179 - Ranau - Jonathan Yassin (KEADILAN)
P 180 - Keningau - TBC (KEADILAN)
P 181 - Tenom -Datuk Halik Zaman (KEADILAN - belum disahkan)
P 182 - Pensiangan - TBC (KEADILAN)
P 183 - Beluran - TBC (KEADILAN)
P 184 - Libaran - TBC (KEADILAN)
P 185 - Batu Sapi - Zainuddin Hassan (KEADILAN - belum disahkan)
P 186 - Sandakan - TBC (DAP)
P 187 - Kinabatangan - TBC (KEADILAN)
P 188 - Silam - TBC (KEADILAN)
P 189 - Semporna - TBC (KEADILAN)
P 190 - Tawau - TBC (DAP)
P 191 - Kalabakan - TBC (KEADILAN)

KEADILAN – 22 DAP - 3

Sarawak Bumi Kenyalang (31 kerusi)

P 192 - Mas Gading - TBC (KEADILAN)
P 193 - Santubong - TBC (KEADILAN)
P 194 - Petra Jaya - Ahmad Nazib Johari (KEADILAN - belum disahkan)
P 195 - Bandar Kuching - Chong Chein Jen (DAP - penyandang, juga penyandang DUN Kota Sentosa)
P 196 - Stampin - Dr Tang Sie Hing (DAP - belum disahkan)
P 197 - Kota Samarahan - Dr Ramblam Rahmat (KEADILAN)
P 198 - Mambong - Willie Monggin (KEADILAN)
P 199 - Serian - TBC (KEADILAN)
P 200 - Batang Sadong - TBC (PAS)
P 201 - Batang Lupar - Zulkifli Abang Engkeh (KEADILAN)
P 202 - Sri Aman - Nicholas Mujah (KEADILAN)
P 203 - Lubok Antu - Nicholas Bawing Anggat (KEADILAN)
P 204 - Betong - TBC (KEADILAN)
P 205 - Saratok - Ali Biju (KEADILAN - juga penyandang DUN Krian)
P 206 - Tanjong Manis - TBC (KEADILAN)
P 207 - Igan - TBC (KEADILAN)
P 208 - Sarikei - TBC (DAP)
P 209 - Julau - Andy Wong Hong Yu (KEADILAN)
P 210 - Kanowit - Thomas Laja (KEADILAN)
P 211 - Lanang - TBC (DAP)
P 212 - Sibu - Alice Lau (DAP - belum disahkan)
P 213 - Mukah - TBC (KEADILAN)
P 214 - Selangau - Joshua Jabeng (KEADILAN)
P 215 - Kapit - TBC (KEADILAN)
P 216 - Hulu Rajang - Abun Sui Anyit (KEADILAN)
P 217 - Bintulu - TBC (DAP)
P 218 - Sibuti - Dr Michael Teo (KEADILAN - belum disahkan)
P 219 - Miri - TBC (DAP)
P 220 - Baram - Ronald Engan (KEADILAN)
P 221 - Limbang - Baru Bian (KEADILAN - juga penyandang DUN Ba'kelalan)
P 222 - Lawas - TBC (KEADILAN)

PAS – 1 KEADILAN – 23 DAP – 7

Nota : Senarai ini belum muktamad melainkan sudah disahkan oleh pemimpin tertinggi parti masing-masing. Pihak kami tidak bertanggungjawab jika ada kesilapan kerana senarai ini dikemaskini dari semasa ke semasa.

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=312906958837738&set=a.254000171395084.58735.162138223914613&type=1

SOKONG PAKATAN RAKYAT

Posted: 09 Apr 2013 01:54 PM PDT

Posted by Admin Direktori Blog | | 1:54 PTG

Klik GAMBAR Dibawah Untuk Lebih Info

Klik GAMBAR Dibawah Untuk Lebih Info

sumber :-

Klik GAMBAR Dibawah Untuk Lebih Info

Klik GAMBAR Dibawah Untuk Lebih Info

Klik GAMBAR Dibawah Untuk Lebih Info


PR: JANGAN JADI ANJING DENGAN BAYANG BAYANG

Posted: 08 Apr 2013 04:43 PM PDT

Nama calon pilihan raya masih belum diumumkan, walau pun pembubaran sudah berlalu hampir seminggu. Sebelum ini beria-ia mendesak PM Najib bubarkan parlimen. Tetapi rupa-rupanya bab calon pun masih belum selesai lagi. Sekarang, rakyat bukan nak tentukan parti mana yang hendak dipilih tetapi hendak tahu siapa calon kau?? Woooo.

Ada sebagahagian  tempat, bukan sahaja berebut kerusi antara parti tetapi berebut calon dalam parti  sendiri. Ada yang merajuk mahu bertanding atas tiket Bebas.  Ada yang mungkin bertanding 3 penjuru antara  parti sekutu sendiri. Nampak sangat  gila kerusi, bukannya nak jatuhkan BN!!!!

Yang tak popular dan uzur, belajar belajarlah menarik diri dari bertanding. Kekadang sikap itu membawa serba salah parti untuk membuat keputusan. Kini, semua perasan, depalah yang paling layak  bertanding. Jiwa besar kononnya. walhal tamak besar adanya!!!!


Orang tamak selalu rugi ibarat anjing dengan bayang-bayang.

BLOG - BLOG PARTI PKR

BLOG - BLOG PARTI PKR


MEDIA Rakyat MALAYSIA

Posted: 09 Apr 2013 03:53 AM PDT

R Sivarasa - Ahli Parlimen Subang

Posted: 08 Apr 2013 11:02 PM PDT

R Sivarasa - Ahli Parlimen Subang


Satu lagi projek Pakatan Rakyat

Posted: 08 Apr 2013 10:55 PM PDT

PKNS affordable houses price at below RM150,000 http://t.co/yvYbZtVbXw (https://twitter.com/malaymail/status/321498122008276992)

SAPU Msia - Rakyat diperbodohkan, Rasuah diutamakan

Posted: 08 Apr 2013 07:31 AM PDT

Tiada polisi jelas hapus rasuah, Manifesto BN lindungi kroni – Rafizi

(Oleh Aisha Geoffrey)
PETALING JAYA 8 APRIL: Tiada polisi jelas dalam menghapuskan rasuah tunjuk Manifesto BN bertujuan melindungi dan mengkayakan kroni, kata Pengarah Strategi KEADILAN, Rafizi Ramli.
"BN tidak memasukkan polisi tegas berhubung penghapusan rasuah, kronisme dan seumpamanya.  Jelas mereka masih mahu melindungi kroni.
"BN juga tidak berani membuat polisi drastik seperti yang kita buat dalam Manifesto Pakatan Rakyat," katanya pada sidang media di ibu pejabat parti, hari ini.
RAFBeliau mengulas berhubung polisi Manifesto BN yang dilancarkan Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Razak, Sabtu lalu.
Rafizi yang juga Ahli Jawatankuasa Dasar dan Manifesto Pakatan Rakyat berkata, tawaran BN yang banyak meniru Manifesto Rakyat bukti BN tidak mempunyai hala tuju jelas.
"Saya kasihan dengan mereka, saya harap mereka tak buat macam tu (meniru) tetapi mereka dah buat," katanya.
Memerangi gejala rasuah antara 17 Manifesto BN tetapi perkara itu hanya disentuh secara umum tanpa penerangan dan penegasan jelas berhubung penghapusannya.
Hadir sama sidang media, Naib Presiden, Tian Chua. – NS


Haniza Talha - Landscaping New Politics

Posted: 08 Apr 2013 09:37 PM PDT

Haniza Talha - Landscaping New Politics


Tolak Undi Ugutan, Kita Undi Pakatan

Posted: 08 Apr 2013 04:23 AM PDT

hentikan buli


BN ciplak 22 idea manifesto Pakatan

Posted: 08 Apr 2013 12:18 AM PDT

[Sinar Harian, 8 April 2013]

APABILA politik nasional lebih banyak berkisar kepada persoalan dan perdebatan dasar (bukannya politik perkauman, kebencian dan cacian peribadi), rakyat berpeluang untuk menilai sendiri perbandingan program ekonomi dan kerajaan yang ditawarkan oleh parti-parti politik.

Justeru, saya menyambut baik peluncuran manifesto Barisan Nasional dan ingin mengambil kesempatan ini untuk membentangkan analisis perbandingan di antara manifesto Rakyat dan Manifesto Barisan Nasional.

TEMA – Manifesto Barisan Nasional yang bertemakan "Menepati Janji, Membawa Harapan" secara jelas dan tanpa segan silu menciplak tema "Pakatan Harapan Rakyat" yang telah lama diluncurkan oleh Pakatan Rakyat.

- Saya mengambil pendekatan positif dan berpendapat bahawa pemikir Barisan Nasional pun menerima hakikat bahawa agenda ekonomi rakyat yang bersabit dengan penurunan harga barang, kempen #Turunkanhargakereta, pendidikan percuma, hapuskan tol dan lain-lain yang dibawa oleh Pakatan Rakyat akhirnya diterima pakai oleh Barisan Nasional

-  Ini kerana mereka juga sedar bahawa agenda ekonomi rakyat ini telah menjadi harapan rakyat yang bakal digalaskan kepada kerajaan baru yang dipilih.

- Oleh itu, PRU13 adalah persoalan parti manakah yang lebih wibawa dalam mengotakan harapan rakyat ini – sebab itu Barisan Nasional tidak ada pilihan kecualilah menggunakan perkataan "harapan" seperti mana Pakatan Rakyat, untuk memberi isyarat mereka juga faham dengan harapan yang telah disuarakan rakyat.

PENDEKATAN DASAR

- Barisan Nasional kontang idea dan tidak berjaya membawa program baru. Manifesto Barisan Nasional ditulis secara umum, tanpa sasaran khusus yang boleh meyakinkan rakyat berbeza dengan manifesto Rakyat yang jelas mekanisme, tempoh masa dan sasarannya.

- Contohnya, apabila Barisan Nasional berjanji untuk menarik pelaburan bernilai RM1.3 trilion dan mencipta 3.3 juta peluang pekerjaan baru – mekanisme dan pelan khusus untuk mencapai sasaran ini tidak dinyatakan, berbeza dengan Manifesto Rakyat yang secara jelas menumpukan usaha menambah kemahiran pelajar lepasan SPM yang tidak melanjutkan pelajaran ke peringkat lebih tinggi untuk mengambil alih satu juta pekerjaan yang kini diusahakan oleh pekerja asing. Strategi mewujudkan peluang pekerjaan yang dibawa oleh Pakatan Rakyat adalah lebih jelas, berbanding janji kabur yang dibawa Barisan Nasional.

- Semakan ke atas keseluruhan manifesto Barisan Nasional menunjukkan bahawa tidak ada sebarang perubahan dasar ekonomi, politik dan sosial yang akan dilaksanakan untuk mengotakan janji-janji Barisan Nasional.

- Ini bermakna Barisan Nasional masih menggunakan kaedah dan pendekatan yang sama tetapi berharapkan keadaan menjadi lebih baik

- Tanpa perubahan dasar yang merubah struktur ekonomi, politik, pendidikan dan sosial negara, Malaysia akan terus bergelumang dengan rasuah, ketirisan, ketidakcekapan ekonomi, penguasaan monopoli kroni, harga barang yang ditentukan oleh pihak tertentu dan mutu pendidikan yang semakin merosot.

- Manifesto Barisan Nasional akhirnya hanyalah senarai janji-janji tanpa membentangkan kaedah dasar dan pelaksanaan untuk merealisasikan janji-janji itu.

PERBANDINGAN PROGAM: KONTANG IDEA BARU, CIPLAK IDEA PAKATAN RAKYAT

- Analisia terhadap janji-janji Barisan Nasional menunjukkan bahawa sebahagian besar dari janji-janji yang dimasukkan bukanlah idea baru, tetapi diciplak dari Pakatan Rakyat atau adalah idea yang sama yang kini digunakan di oleh Barisan Nasional.

- Janji-janji berikut diciplak dari Pakatan Rakyat (walaupun pelaksanaannya tidak akan memenuhi harapan rakyat kerana tidak dilaksanakan sepenuhnya):

1. Menurunkan harga kereta dengan penurunan 20 hingga 30 peratus secara berperingkat

2. Menyeragamkan harga barang keperluan asas di antara Semenanjung dan Sabah Sarawak
3. Menggunakan dana kerajaan melalui penglibatan terus kerajaan untuk menambah rumah mampu milik sebagai usaha mengawal harga rumah
4. Memperbaiki perumahan estet dan memastikan perumahan selesa bagi bekas pekerja estet

5. Memperkenalkan skim sewa dan milik untuk perumahan rakyat
6. Menambah baik perkhidmatan bas untuk digunakan secara bersepadu untuk mengurangkan penggunaan kenderaan awam
7. Memberikan permit teksi individu
8. Melaksanakan rangkaian rel berkelajuan tinggi (high speed rail)
9.  Membina Lebuhraya Pan Borneo
10.  Mengurangkan bayaran tol secara berperingkat-peringkat
11.  Reformasi percukaian untuk mengurangkan beban cukai pendapatan kepada golongan bawahan
12.  Meneruskan bayaran tunai khas dan pemberian dana mengikut peratusan perolehan minyak
13.  Peruntukan khas kepada semua jenis sekolah
14.  Menawarkan status sekolah bantuan penuh kerajaan bagi sekolah-sekolah Tamil
15.  Penekanan kepada pendidikan kemahiran dengan menaiktaraf sekolah vokasional menjadi kolej
16.  Menyediakan bantuan kewangan dan peluang pendidikan untuk golongan berpendapatan rendah tanpa mengira kaum
17.  Mewujudkan mahkamah khas untuk menangani isu-isu tanah pribumi
18.  Mewartakan semua tanah adat
19.  Menjana pendapatan dari pembangunan tanah wakaf
20.  Mempromosikan kebajikan imam, pegawai masjid dan guru KAFA dengan menyediakan pakej penggajian yang lebih baik
21.  Menaikkan bantuan kewangan kepada Sekolah Agama Rakyat dan Sekolah Pondok
22.  Memastikan keseimbangan kaum yang lebih adil di dalam perkhidmatan awam

Tindakan Barisan Nasional menciplak idea-idea asal yang sudah pun sinonim dengan Pakatan Rakyat seperti menurunkan harga kereta, menghapuskan tol dan lain-lain mengesahkan bahawa negara mempunyai kewangan yang kukuh selama ini untuk melaksanakan program-program ini.

Alasan yang diberikan selama ini hanyalah dolak-dalih politik, tetapi oleh kerana tekanan yang kuat dari rakyat akhirnya Barisan Nasional tidak ada pilihan lain kecuali menciplak idea-idea ini.

Perbandingan keberkesanan program

Keseluruhan kempen Barisan Nasional kini disandarkan kepada pemberian BR1M yang selepas ini akan dibuat setiap tahun pada kadar yang lebih tinggi, iaitu RM1,200 untuk keluarga dan RM600 untuk individu bujang.

Jumlah ini bersamaan dengan RM100 setiap bulan untuk keluarga dan RM50 sebulan untuk individu bujang, pada ketika Barisan Nasional tidak mengemukakan apa-apa cadangan untuk menurunkan harga barang.

Akhirnya, inflasi dan kenaikan harga barang akan melunturkan kesan pemberian wang terus ini kepada rakyat yang dijangka akan menelas belanja RM7.2 bilion dalam tahun pertama. Mengambil kira pertumbuhan penduduk sebanyak dua peratus secara purata dan inflasi pada kadar purata dua peratus untuk tempoh sedekad dari sekarang, menjelang tahun 2023 jumlah pembayaran BR1M akan mencecah RM11 bilion.

Pendekatan ini kurang bijaksana kerana ia menelan belanja yang besar tanpa mengubah struktur ekonomi, sedangkan peruntukan RM7 bilion hingga RM11 bilion setahun itu lebih berkesan jika digunakan untuk menurunkan harga barang, menghapuskan tol, menurunkan harga kereta dan lain-lain.

Perbandingan janji-janji utama Pakatan Rakyat dan BN

Membantu meredakan tekanan sara hidup – Pakatan Rakyat mencadangkan reformasi menyeluruh untuk merubah struktur ekonomi dengan menghapuskan monopoli yang akan menurunkan harga barang keperluan, berbanding Barisan Nasional yang menawarkan RM100 sebulan
Menurunkan harga kereta – Pakatan Rakyat berjanji menghapuskan terus cukai eksais secara berperingkat supaya harga kereta adalah separuh dari harga sekarang dalam tempoh lima tahun, berbanding Barisan Nasional yang hanya akan memotong cukai sebanyak 20 hingga 30 peratus sahaja secara berperingkat tanpa disebut jangka masanya.

Menghapuskan tol – Pakatan Rakyat berjanji menghapuskan tol bermula dengan lebuhraya yang sudah mendapat pulangan modal, berbanding dengan Barisan Nasional yang hanya akan menurunkan tol secara berperingkat tanpa disebut jumlah dan tempoh masanya.

Menghapuskan PTPTN dan menawarkan pendidikan percuma – Pakatan Rakyat akan menghapuskan PTPTN dan menawarkan pendidikan percuma, berbanding Barisan Nasional yang tiada cadangan balas.

Caruman Wanita Malaysia untuk surirumah tidak bekerja – Pakatan Rakyat akan mewujudkan skim caruman seperti KWSP untuk surirumah tidak bekerja dengan caruman minima RM720 setahun, berbanding Barisan Nasional yang tiada cadangan balas.

Menurunkan harga minyak – Pakatan Rakyat komited untuk menurunkan harga minyak, berbanding Barisan Nasional yang tiada cadangan balas.

Memberikan royalti 20 peratus kepada negeri pengeluar minyak – Pakatan Rakyat berjanji mengembalikan royalti 20 peratus kepada negeri pengeluar minyak, berbanding Barisan Nasional yang meneruskan pendekatan membelanjakan wang minyak sebagai peruntukan pusat.

Saya akan terus mengemukakan analisis khusus terhadap isu perumahan, ekonomi dan lain-lain sepanjang minggu ini melalui penulisan dan video agar rakyat dapat membandingkan kedua-dua manifesto.

* Rafizi Ramli, Pengarah Strategi PKR

http://www.sinarharian.com.my/politik/rafizi-bn-ciplak-22-idea-manifesto-pakatan-1.147895


Anwar Ibrahim

Posted: 08 Apr 2013 07:13 PM PDT

Anwar Ibrahim


Bekas IGP: Bukti memadai untuk siasat semula SD Bala

Posted: 08 Apr 2013 11:16 AM PDT

Malaysiakini

Bekas ketua polis negara Tan Sri Musa Hassan berkata terdapat bukti yang mencukupi untuk membuka semula siasatan ke atas kes pengakuan berkanun kedua mendiang P Balasubramaniam.
“Orang yang terlibat, saya rasa ini bukti baru… Jika ada bukti baru maka siasatan perlu dibuka semula,” kata Musa dalam satu sidang media di Petaling Jaya hari ini.

Beliau berkata demikian ketika diminta mengulas sama ada dakwaan oleh peguam Americk Sidhu bahawa peguam kanan Tan Sri Cecil Abraham bertanggungjawab ke atas pengakuan berkanun kedua Balasubramaniam mencukupi untuk membolehkan polis membuka semula siasatan.

Malaysiakni sebelum ini meminta penjelasan Cecil namun peguam kanan itu enggan mengulas.

Pengakuan kedua Balasubramaniam mendakwa SD pertama, yang mengaitkan pengerusi BN Datuk Seri Najib Razak dengan pembunuhan wanita Mongolia Altantuya Shaariibuu, dibuat dalam keadaan tertekan.

Ketua polis negara Tan Sri Ismail Omar sebelum ini menegaskan polis tidak akan membua semula siasatan kes berkenaan sekiranya ia hanya “perkara lama yang diungkap dengan cara baru”, melainkan terdapat bukti baru.

“Saya tidak tahu apa dia maksudkan dengan ‘perkara lama diungkap dengan cara baru’. Tapi kenapa tidak (buka semula siasatan)? Ada bukti baru,” katanya.

Jelajah Pakatan Harapan Rakyat & Pengumuman Calon Wilayah Persekutuan Oleh Dato’ Seri Anwar Ibrahim

Posted: 08 Apr 2013 04:10 AM PDT

10 April 2013 (Rabu)

8.30 – 12.00 Malam

Lokasi: Padang Bolasepak Jalan Jujur, Bandar Tun Razak, Kuala Lumpur
Penceramah:
i. YB Dato' Seri Anwar Ibrahim

ii. YAB Tan Sri Khalid Ibrahim

iii. YB Nurul Izzah Anwar

iv. YB Tien Chua

v. YBhg Dr Idris Ahmad

vi. YBhg Dr Tan Kee Kwong

vii. YBhg Ibrahim Yaacob

Malaysia’s Najib Unveils Poll Manifesto Similar to Anwar’s

Posted: 08 Apr 2013 04:08 AM PDT

bloomberg.com

Malaysian Prime Minister Najib Razak pledged to fight corruption, bring down living costs and build a pan-Borneo expressway if his coalition retains power in elections due in a matter of weeks.

These were all policies mooted by opposition leader Anwar Ibrahim in his manifesto released six weeks earlier than the one Najib's governing National Front unveiled at a weekend rally in Kuala Lumpur. The Election Commission meets this week to set a date for polls after the prime minister dissolved parliament on April 3.

"They had the benefit of time to study our manifesto over the past month and incorporate some elements," Ong Kian Ming, a political analyst at Kuala Lumpur's UCSI University and an opposition election strategist, said by phone. "Unlike us, there's nothing in there about electoral reform. That's something a lot of people are concerned about."

In the lead-up to the polls, Najib has boosted government spending, distributed a second round of cash handouts to the poor, and raised salaries of civil servants, police and the military. He also delayed implementing a goods-and-services tax and froze plans to wind back state subsidies on essential items. The manifesto offers increased handouts for the poor, and lowered car costs and broadband fees.

"My sincere apologies to all Malaysians if we have done anything wrong," the prime minister said in a speech at the rally, broadcast live on national television. "At the end of the day, we are ordinary humans. If we are given a strong mandate, I can assure you that we will do better in the next five years."

Housing, Health

Najib promised more specialist graft courts and greater public disclosure of government contracts if the National Front is allowed to extend its 55 years of unbroken rule. Among the pledges are more affordable housing, and improved health care and transportation, including a high-speed rail link between Kuala Lumpur and Singapore.

"A lot of the ideas have already been mooted by the opposition, like lowering car prices, cheaper Internet and a pan-Borneo highway," James Chin, professor of political science at the Malaysian campus of Australia's Monash University, said by phone yesterday. "Najib talked mostly about things that are popular with the people. He didn't give details on macro- economic issues like implementing GST and cutting state subsidies."
Worst Performer

To stay in power, Najib, 59, must see off a resurgent opposition led by Anwar, a former deputy prime minister. Brokerages including Bank of America Merrill Lynch and Citigroup Inc. expect an even closer election result than in 2008, when the National Front retained power by its narrowest margin since Malaysia's independence from Britain in 1957.

The risk of the ruling coalition losing seats in the election has helped make the FTSE Bursa Malaysia KLCI Index Southeast Asia's worst-performing benchmark in 2013. The stock gauge is down 0.3 percent this year, compared with a 14 percent gain in the leading index in Indonesia and a 7 percent increase in Thailand's benchmark gauge.
The KLCI was trading 0.2 percent lower as of 9:58 a.m. in Kuala Lumpur today, while the ringgit was little changed to the dollar at 3.0564.

Najib, who inherited a country in recession when he replaced Abdullah Ahmad Badawi as leader mid-term in 2009, wants a mandate to complete his economic and government reforms started less than three years ago. He's focusing on his track record in boosting investment and improving incomes as he seeks a popular mandate for the first time.
Fighting Corruption

Malaysia's economy has shown resilience in the face of the global slowdown, expanding by more than 4 percent for each of the 13 quarters to the end of 2012, according to data compiled by Bloomberg. Private investment has tripled since Najib began his economic-transformation program in September 2010, rising 25 percent last year to 139.5 billion ringgit ($46 billion), according to government data.

Almost half of the voters surveyed in a poll by the Merdeka Center for Opinion Research said fighting graft is a more pressing issue for the next government than taming inflation or boosting foreign investment. The survey of 1,021 voters was conducted from Jan. 23 to Feb. 6 on the country's peninsula and had a margin of error of 3.07 percent.

While Malaysia moved to 54th from 60th place among 176 countries in Transparency International's Corruption

Perceptions Index last year, it was ranked last for bribery among 30 nations surveyed. About 3,000 executives from 30 countries were asked whether they'd lost a contract in the past year because competitors had paid a bribe. In Malaysia, 50 percent said yes, the Berlin-based advocacy group said.
Anwar's Allies

The National Front is "committed to doing much more to combat the scourge" of corruption, according to its manifesto, which emphasized its experience in government and urged voters not to "gamble away" the future.

Anwar's three-party People's Alliance opposition coalition comprises his own multiethnic People's Justice Party, the Chinese-majority Democratic Action Party, and the Pan-Malaysian Islamic Party, which wants to expand Shariah law.
The People's Alliance won control of five of Malaysia's 13 states in the 2008 election. The National front later won back Perak state when several lawmakers defected.

The opposition currently holds 75 of 222 parliamentary seats, while Najib's alliance has 137, according to the Malaysian parliament website. Anwar predicted a minimum 10-seat majority for his alliance in a March 8 interview.

Najib's manifesto said Malaysia would seek a non-permanent seat on the United Nations Security Council to play a greater role in regional peace, promoting moderate Islam and inter-faith harmony. A National Front government would support the establishment of a Palestinian state, and humanitarian efforts in Gaza, the West Bank, southern Thailand and Mindanao in the Philippines, it said.

KENYATAAN MEDIA: Maklumbalas Dan Analisa Manifesto Barisan Nasional

Posted: 07 Apr 2013 11:27 PM PDT

Apabila politik nasional lebih banyak berkisar kepada persoalan dan perdebatan dasar (bukannya politik perkauman, kebencian dan cacian peribadi), rakyat berpeluang untuk menilai sendiri perbandingan program ekonomi dan kerajaan yang ditawarkan oleh parti-parti politik.

 Justeru, saya menyambut baik peluncuran Manifesto Barisan Nasional dan ingin mengambil kesempatan ini untuk membentangkan analisa perbandingan di antara Manifesto Rakyat dan Manifesto Barisan Nasional.

 

TEMA

 

 

  • Manifesto Barisan Nasional yang bertemakan "Menepati Janji, Membawa Harapan" secara jelas dan tanpa segan silu menciplak tema "Pakatan Harapan Rakyat" yang telah lama diluncurkan oleh Pakatan Rakyat.

 

 

  • Saya mengambil pendekatan positif dan berpendapat bahawa pemikir Barisan Nasional pun menerima hakikat bahawa agenda ekonomi rakyat yang bersabit dengan penurunan harga barang, kempen #Turunkanhargakereta, pendidikan percuma, hapuskan tol dan lain-lain yang dibawa oleh Pakatan Rakyat akhirnya diterimapakai oleh Barisan Nasional.

 

 

  • Ini kerana mereka juga sedar bahawa agenda ekonomi rakyat ini telah menjadi harapan rakyat yang bakal digalaskan kepada kerajaan baru yang dipilih.

 

 

  • Oleh itu, PRU13 adalah persoalan parti manakah yang lebih wibawa dalam mengotakan harapan rakyat ini – sebab itu Barisan Nasional tidak ada pilihan kecualilah menggunakan perkataan "harapan" seperti mana Pakatan Rakyat, untuk memberi isyarat mereka juga faham dengan harapan yang telah disuarakan rakyat.

 

 

PENDEKATAN DASAR

 

 

  • Barisan Nasional kontang idea dan tidak berjaya membawa program baru. Manifesto Barisan Nasional ditulis secara umum, tanpa sasaran khusus yang boleh meyakinkan rakyat berbeza dengan Manifesto Rakyat yang jelas mekanisme, tempoh masa dan sasarannya.

 

 

  • Contohnya, apabila Barisan Nasional berjanji untuk menarik pelaburan bernilai RM1.3 trilion dan mencipta 3.3 juta peluang pekerjaan baru – mekanisme dan pelan khusus untuk mencapai sasaran ini tidak dinyatakan, berbeza dengan Manifesto Rakyat yang secara jelas menumpukan usaha menambah kemahiran pelajar lepasan SPM yang tidak melanjutkan pelajaran ke peringkat lebih tinggi untuk mengambil alih 1 juta pekerjaan yang kini diusahakan oleh pekerja asing. Strategi mewujudkan peluang pekerjaan yang dibawa oleh Pakatan Rakyat adalah lebih jelas, berbanding janji kabur yang dibawa Barisan Nasional.

 

 

  • Semakan ke atas keseluruhan Manifesto Barisan Nasional menunjukkan bahawa tidak ada sebarang perubahan dasar ekonomi, politik dan sosial yang akan dilaksanakan untuk mengotakan janji-janji Barisan Nasional.

 

 

  • Ini bermakna Barisan Nasional masih menggunakan kaedah dan pendekatan yang sama tetapi berharapkan keadaan menjadi lebih baik.

 

 

  • Tanpa perubahan dasar yang merubah struktur ekonomi, politik, pendidikan dan sosial negara, Malaysia akan terus bergelumang dengan rasuah, ketirisan, ketidakcekapan ekonomi, penguasaan monopoli kroni, harga barang yang ditentukan oleh pihak tertentu dan mutu pendidikan yang semakin merosot.

 

 

  • Manifesto Barisan Nasional akhirnya hanyalah senarai janji-janji tanpa membentangkan kaedah dasar dan pelaksanaan untuk merealisasikan janji-janji itu.

 

 

PERBANDINGAN PROGAM: KONTANG IDEA BARU, CIPLAK IDEA PAKATAN RAKYAT

 

 

  • Analisa terhadap janji-janji Barisan Nasional menunjukkan bahawa sebahagian besar dari janji-janji yang dimasukkan bukanlah idea baru, tetapi diciplak dari Pakatan Rakyat atau adalah idea yang sama yang kini digunakan di oleh Barisan Nasional.

 

 

  • Janji-janji berikut diciplak dari Pakatan Rakyat (walaupun pelaksanaannya tidak akan memenuhi harapan rakyat kerana tidak dilaksanakan sepenuhnya):

 

 

  1. Menurunkan harga kereta dengan penurunan 20% – 30% secara berperingkat

  2. Menyeragamkan harga barang keperluan asas di antara Semenanjung dan Sabah Sarawak

  3. Menggunakan dana kerajaan melalui penglibatan terus kerajaan untuk menambah rumah mampu milik sebagai usaha mengawal harga rumah

  4. Memperbaiki perumahan estet dan memastikan perumahan selesa bagi bekas pekerja estet

  5. Memperkenalkan skim sewa dan milik untuk perumahan rakyat

  6. Menambahbaik perkhidmatan bas untuk digunakan secara bersepadu untuk mengurangkan penggunaan kenderaan awam

  7. Memberikan permit teksi individu

  8. Melaksanakan rangkaian rel berkelajuan tinggi (high speed rail)

  9. Membina Lebuhraya Pan Borneo

  10. Mengurangkan bayaran tol secara berperingkat-peringkat

  11. Reformasi percukaian untuk mengurangkan beban cukai pendapatan kepada golongan bawahan

  12. Meneruskan bayaran tunai khas dan pemberian dana mengikut peratusan perolehan minyak

  13. Peruntukan khas kepada semua jenis sekolah

  14. Menawarkan status sekolah bantuan penuh kerajaan bagi sekolah-sekolah Tamil

  15. Penekanan kepada pendidikan kemahiran dengan menaiktaraf sekolah vokasional menjadi kolej

  16. Menyediakan bantuan kewangan dan peluang pendidikan untuk golongan berpendapatan rendah tanpa mengira kaum

  17. Mewujudkan mahkamah khas untuk menangani isu-isu tanah pribumi

  18. Mewartakan semua tanah adat

  19. Menjana pendapatan dari pembangunan tanah wakaf

  20. Mempromosikan kebajikan imam, pegawai masjid dan guru KAFA dengan menyediakan pakej penggajian yang lebih baik

  21. Menaikkan bantuan kewangan kepada Sekolah Agama Rakyat dan Sekolah Pondok

  22. Memastikan keseimbangan kaum yang lebih adil di dalam perkhidmatan awam

 

 

  • Tindakan Barisan Nasional menciplak idea-idea asal yang sudah pun sinonim dengan Pakatan Rakyat seperti menurunkan harga kereta, menghapuskan tol dan lain-lain mengesahkan bahawa negara mempunyai kewangan yang kukuh selama ini untuk melaksanakan program-program ini.

 

 

  • Alasan yang diberikan selama ini hanyalah dolak-dalih politik, tetapi oleh kerana tekanan yang kuat dari rakyat akhirnya Barisan Nasional tidak ada pilihan lain kecuali menciplak idea-idea ini.

 

 

PERBANDINGAN KEBERKESANAN PROGAM: PENDEKATAN BARISAN NASIONAL TIDAK AKAN MERUBAH KEDUDUKAN RAKYAT

 

 

  • Keseluruhan kempen Barisan Nasional kini disandarkan kepada pemberian BR1M yang selepas ini akan dibuat setiap tahun pada kadar yang lebih tinggi, iaitu RM1,200 untuk keluarga dan RM600 untuk individu bujang.

 

 

  • Jumlah ini bersamaan dengan RM100 setiap bulan untuk keluarga dan RM50 sebulan untuk individu bujang, pada ketika Barisan Nasional tidak mengemukakan apa-apa cadangan untuk menurunkan harga barang.

 

 

  • Akhirnya, inflasi dan kenaikan harga barang akan melunturkan kesan pemberian wang terus ini kepada rakyat yang dijangka akan menelas belanja RM7.2 bilion dalam tahun pertama. Mengambil kira pertumbuhan penduduk sebanyak 2% secara purata dan inflasi pada kadar purata 2% untuk tempoh sedekad dari sekarang, menjelang tahun 2023 jumlah pembayaran BR1M akan mencecah RM11 bilion.

 

 

  • Pendekatan ini kurang bijaksana kerana ia menelan belanja yang besar tanpa mengubah struktur ekonomi, sedangkan peruntukan RM7 bilion hingga RM11 bilion setahun itu lebih berkesan jika digunakan untuk menurunkan harga barang, menghapuskan tol, menurunkan harga kereta dan lain-lain.

 

 

PERBANDINGAN JANJI-JANJI UTAMA PAKATAN RAKYAT DAN BARISAN NASIONAL

 

 

  • Membantu meredakan tekanan sara hidup – Pakatan Rakyat mencadangkan reformasi menyeluruh untuk merubah struktur ekonomi dengan menghapuskan monopoli yang akan menurunkan harga barang keperluan, berbanding Barisan Nasional yang menawarkan RM100 sebulan

 

 

  • Menurunkan harga kereta – Pakatan Rakyat berjanji menghapuskan terus cukai eksais secara berperingkat supaya harga kereta adalah separuh dari harga sekarang dalam tempoh 5 tahun, berbanding Barisan Nasional yang hanya akan memotong cukai sebanyak 20% – 30% sahaja secara berperingkat tanpa disebut jangka masanya

 

 

  • Menghapuskan tol – Pakatan Rakyat berjanji menghapuskan tol bermula dengan lebuhraya yang sudah mendapat pulangan modal, berbanding dengan Barisan Nasional yang hanya akan menurunkan tol secara berperingkat tanpa disebut jumlah dan tempoh masanya

 

 

  • Menghapuskan PTPTN dan menawarkan pendidikan percuma – Pakatan Rakyat akan menghapuskan PTPTN dan menawarkan pendidikan percuma, berbanding Barisan Nasional yang tiada cadangan balas

 

 

  • Caruman Wanita Malaysia untuk surirumah tidak bekerja – Pakatan Rakyat akan mewujudkan skim caruman seperti KWSP untuk surirumah tidak bekerja dengan caruman minima RM720 setahun, berbanding Barisan Nasional yang tiada cadangan balas

 

 

  • Menurunkan harga minyak – Pakatan Rakyat komited untuk menurunkan harga minyak, berbanding Barisan Nasional yang tiada cadangan balas

 

 

  • Memberikan royalti 20% kepada negeri pengeluar minyak – Pakatan Rakyat berjanji mengembalikan royalti 20% kepada negeri pengeluar minyak, berbanding Barisan Nasional yang meneruskan pendekatan membelanjakan wang minyak sebagai peruntukan pusat

 

Saya akan terus mengemukakan analisa khusus terhadap isu perumahan, ekonomi dan lain-lain sepanjang minggu ini melalui penulisan dan video agar rakyat dapat membandingkan kedua-dua manifesto.

 

 

RAFIZI RAMLI

Pengarah Strategi

Ahli Jawatankuasa Dasar dan Manifesto Pakatan Rakyat

Annual BR1M Cost Will Balloon to RM11b in Public Fund

Posted: 07 Apr 2013 11:24 PM PDT

The Malaysian Insider

Barisan Nasional's (BN) pledge to pay out the People's 1 Malaysia Aid (BR1M) annually would cost taxpayers as much as RM11 billion a year by 2023, and not solve the woes facing lower-income households, PKR said today.

It added that the pledge to make the popular cash handout a permanent policy also signalled a failure to understand the underlying problems affecting Malaysia's economy.

"This approach is not that smart because it will lead to big spending without changing the economic structure when this RM7 billion to RM11 billion spent yearly can be used to reduce prices, abolish tolls and reduce car prices," party strategy director Rafizi Ramli (picture) told reporters here.

Rafizi said estimates show that BN's aim to increase BR1M to RM1,200 from the current RM500 would cost RM7.2 billion in the first year of its distribution and RM11 billion by 2023.

"It is not going to solve their problems or elevate their economic standing," said Rafizi in an immediate response to BN's elections manifesto unveiled on Saturday.

N37 Batu Maung

Posted: 08 Apr 2013 07:01 PM PDT

N37 Batu Maung


EXCO SERAH KERETA HAK MILIK KN PP

Posted: 08 Apr 2013 12:45 AM PDT




Serah Kunci, Pegang Intergriti

GEORGE TOWN - Pemegang amanah sebagai Y.A.B Ketua Menteri Pulau Pinang, Tuan Lim Guan Eng, hari ini, mengumumkan penyerahan kunci kenderaan rasmi Kerajaan Negeri kepada Setiausaha Kerajaan Negeri, Datuk Farizan Darus di sini.

Menurutnya, penyerahan kunci kenderaan rasmi Kerajaan Negeri turut melibatkan pemegang amanah Timbalan Ketua Menteri I dan Timbalan Ketua Menteri II serta Ahli-ahli Majlis Mesyuarat Kerajaan Negeri (Exco) yang lain.

"Kenderaan rasmi tidak harus disalahguna untuk kegunaan persendirian atau parti sebaliknya ia harus digunakan untuk tujuan rasmi Kerajaan Negeri sahaja.

"Inilah intergriti yang dipegang oleh Kerajaan Negeri sungguhpun kini hanya sebagai pemegang amanah," ulas Guan Eng pada sidang akhbar di Komtar, sebentar tadi.

Tambahnya, intergriti harus dipraktikkan secara fizikal dan bukan hanya tahu melafazkannya.

"Bercakap adalah perkara lain dan melakukannya pula adalah suatu perkara yang lain pula.

"Hari ini kita (pemegang amanah Kerajaan Negeri) akan menyerahkan kunci kenderaan masing-masing kepada Setiausaha Kerajaan Negeri," tambahnya.

Guan Eng turut menegaskan bahawa penggunaan kenderaan rasmi adalah hanya untuk majlis rasmi Kerajaan Negeri dan bukan digunakan untuk tujuan berkempen.

"Sungguhpun menjelang Pilihanraya Umum (PRU13), kenderaan rasmi ini tidak akan digunakan untuk ceramah dan kempen.

"Begitu juga pemandu, mereka hanya akan bertugas mengikut waktu pejabat dan apabila menghadiri majlis-majlis rasmi kerajaan," tambahnya.

Dalam pada itu, Guan Eng turut mengulas manisfesto yang dilancarkan oleh Kerajaan Barisan Nasional (BN).

"Sungguhpun manisfesto BN menyentuh soal kekangan rasuah, namun BN tidak pula menyatakan tatacara (measurements) membanterasnya.

"Salah satunya ialah melalui pengumuman awam pengisytiharan aset dan pelaksanaan tender terbuka," katanya.

Katanya lagi, Kerajaan Negeri telah mengamalkannya sejak 2008 dan ianya terbukti berkesan apabila kempen anti-rasuah Kerajaan Negeri Pulau Pinang dipuji oleh Transparency International.

"Seterusnya menghalang pemimpin dan ahli keluarga pimpinan kerajaan berurus niaga dengan kerajaan demi kepentingan peribadi.

"Melalui pendekatan ini, rasuah dapat dihindari," ulasnya lagi.



Wee Choo Keong

Posted: 08 Apr 2013 03:56 PM PDT

Wee Choo Keong


Foreign fund for “democracy” or REGIME CHANGE?

Posted: 08 Apr 2013 02:57 AM PDT

Election watchdog, Bersih, is a vehicle created by Pakatan Rakyat de facto leader Anwar Ibrahim to obtain foreign funding for his political activities, alleged Tunku Abdul Aziz Ibrahim, the former president of Transparency International Malaysia TI-M today. Tunku Aziz said he had always resisted overseas funding for local organisations because it compromised national integrity and dignity. [...]

Pengikut