JURI RAKYAT Posted: 22 Nov 2014 07:36 PM PST Ritual Seks untuk Pesugihan di Gunung Kemukus Posted: 22 Nov 2014 06:54 PM PST
Gunung Kemukus, sebuah bukit yang terkenal sebagai tempat ziarah, terletak di daerah Sragen Jawa Tengah. Sebuah bukit yang terletak agak ke tengah atau menjorok ke tengah Waduk Kedung Ombo ini, dipercaya (bagi yang percaya) merupakan tempat untuk mencari pesugihan (kekayaan), yang salah satu syaratnya adalah dengan mengadakan ritual seks antara peziarah laki-laki dan peziarah perempuan yang sama, selama 7 kali, dan dilaksanakan tiap hari pasaran di malam Jumat Pon.
Syarat ritual ini dipercaya merupakan "pesan" dari Pangeran Samodra yang dimakamkan di puncak bukit yang mati merana karena kisah cintanya terhadap ibu tirinya R.Ay Ontrowulan terbongkar oleh oleh ayahnya. Pangeran Samodra yang diusir oleh ayahnya kemudian melanglang buana seorang diri sampai akhirnya berhenti di sebuah bukit yang sekarang ini dikenal dengan nama Gunung Kemukus ini. Ternyata kepergian sang Pangeran ini juga membuat R.Ay Ontrowulan, nekad demi cintanya, melarikan diri dari istana dan mencari pujaan hatinya. Akhirnya, sang Putri berhasil menemukan sang Pangeran di gunung ini.
Malangnya, ketika bertemu dan belum sempat memadu kasih, keburu kelakuan mereka berdua diketahui oleh masyarakat sekitarnya. Tanpa ampun keduanya lalu dihukum beramai-ramai sampai akhirnya mereka menemui ajalnya. Sebelum ajal menjemput, Pangeran Samodra meninggalkan pesan jika ada orang yang bersedia melakukan hubungan badan dengan orang yang sama selama 7 kali pada hari pasaran dimana dia meninggal bersama Ontrowulan, maka keinginan orang tersebut akan terpenuhi.
Nah, berbekal rasa ingin tahu, akhirnya seseorang mengikuti sebuah acara wisata religi yang diadakan oleh salah satu perguruan tinggi di Jogja dan menuliska pengalamannya di bawah ini:
Sesampai disana, semua peserta wisata religi ini dipecah menjadi beberapa kelompok. Aku beruntung karena yang menjadi kelompokku adalah orang-orang yang sudah kukenal dengan baik, baik laki-laki maupun perempuan. Kelompok kami tediri dari 2 perempuan dan 4 laki-laki.
Perjalanan yang sebenarnya baru dimulai, kami berjalan pelan-pelan mendaki bukit melalui jalan setapak yang sidah diperkeras. Mendekati areal pemakaman Pangeran Samudra di puncak bukit, banyak warung-warung yang menjajakan berbagai kebutuhan untuk berziarah , makanan dan minuman berada disisi jalan. Tidak hanya itu, mereka juga menawarkan kamar-kamar, yang lebih pas disebut bilik, bagi peziarah yang ingin beristirahat plus dengan wanita penghibur (PSK).
Suasana yang berbau mesum sudah mulai terasa. Dengan cepat kugandeng gadis cantik bertangan lembut yang selalu menempel diriku karena takut, sehingga seolah-olah kami ini pasangan yang sedang berpacaran. Ternyata semua yang ikut dalam wisata ini banyak yang meniru cara kami, hanya yang tidak beruntung saja, terpaksa berkelompok atau berdua sesama laki-laki. Perjalanan terus dilanjutkan, dan sampailah kami di area puncak bukit, tempat pemakaman Pangeran Samudra. Sesampai disini, terus mau apa ? Itulah yang jadi pertanyaan kami semua. Mau ikut ritual ? Kebingungan melanda kami semua.
Bagiku, kepalang basah, sudah sampai kalau cuma bengong buat apa. Akhirnya dengan modal nekad aku jadi satu-satunya "relawan" yang melakukan ritual di tempat ini. Mulai dari membeli bunga kemudian mandi di sendang Ontrowulan sampai masuk ke makam Pangeran Samudra dan menghadap juru kunci kulakukan semua. Ketika ditanya mau apa ziarah ke tempat ini, sekedar basa-basi kujawab kalau aku minta didoakan agar kami serombongan yang datang ke tempat ini mendapat keselamatan hingga sampai nanti pulang ke Jogja.
Acara berikutnya, ini untuk membuktikan, adalah mencoba mengintip pasangan yang melakukan hubungan seks di tempat terbuka, sebagai bagian ritual mencari pesugihan. Tentu saja aku masih berpasangan dengan gadis cantik yang bertangan lembut itu mencoba mencari-cari di sekitar rimbunnya pepohonan atau belukar sampai ke pinggiran waduk. Terus terang saja, hati ini dag-dig-dug, bukan hanya karena hendak mengintip, tapi juga karena berjalan berdua dengan tubuh berdempetan bikin suasana makin mendebarkan. Bahkan aku sempat berdoa kepada Tuhan semoga kami berdua khilaf…hehehe
Ternyata kegiatan kami gagal, tidak ditemukan adanya sepasang laki-perempuan yang sedang bercinta. Ini tidak seperti apa yang digembar-gemborkan dalam cerita jika berjalan kurang hati-hati bisa tersandung badan orang yang lagi berhubungan seks. Dengan badan yang lelah, akhirnya kami beristirahat di sebuah tempat yang cukup luas sembari menunggu saat unttuk pulang.
Di saat sedang beristirahat, di depan kami ada laki-laki usia pertengahan bersama seorang perempuan yang sepantar juga sedang duduk-duduk. Aku bersama gadis bertangan lembut dengan gaya sok akrab lalu menyapa mereka. Melihat kami berdua saja ( teman-teman ada di jarak tertentu) mereka pun juga menyambut sapaan kami dengan ramah. Singkatnya, menurut cerita mereka, mereka ini sudah tiga kali menjalani ritual di Gunung Kemukus, dan malam itu adalah yang keempat kalinya. Yang laki-laki cukup tampan sedangkan yang perempuan juga masih kelihatan cantik, tapi mereka bukan suami istri. Obrolan kami tidak lama karena mereka segera pergi untuk pulang ke rumah masing-masing. Mereka berdua pergi yang tersisa hanya bau harum yang menandakan bahwa mereka berdua baru saja mandi keramas, berbeda dengan kami yang sedikit berbau apek karena berkeringat akibat muter-muter jalan naik turun bukit. Kami berdua saling berpandangan dan tertawa pelan menyaksikan kepergian mereka. Sebuah bukti adanya ritual seks mengejar kekayaan lewat pesugihan masih berlangsung saat itu.Tak lama kemudian kami serombongan berkumpul dan pulang kembali ke Jogja.
Apakah sekarang bentuk ritual semacam itu masih berlangsung ? Entahlah….! Yang pasti kenangan perjalanan 20 tahun yang lalu masih sempat kutuliskan, meski gadis bertangan lembut itu kini tak bersamaku lagi. | Candi Kamasutra – Khajuraho Posted: 22 Nov 2014 06:49 PM PST Kelompok Monumen Khajuraho adalah sekelompok candi (kuil) Hindu dan Jainisme yang terletak di Khajuraho (bahasa Hindi: खजुराहो), sebuah kota di negara bagian Madhya Pradesh, distrik Chhatarpur, sekitar 620 kilometer (385 mil) sebelah tenggara New Delhi. Candi-candi ini adalah salah satu daya tarik wisata paling populer di India. Khanjuraho memiliki banyak bangunan kuil Hindu dan Jainisme periode pertengahan yang terkenal akan patung-patungnya yang erotis. Kelompok monumen Khajuraho masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, dan dianggap sebagai salah satu dari "tujuh keajaiban" India. PERHATIAN!!! Postingan ini hanya untuk 17 tahun keatas dan demi pengetahuan semata. Nama Khajuraho, berasal dari nama purba "Kharjuravāhaka", dari kata dalam bahasa Sansekerta kharjura = kurma dan vāhaka = "orang yang membawa". Seperti yang dikutip dari Alam Mengembang Jadi Guru, Pada pertengahan abad ke-19 insinyur Inggris T.S. Burt ditugaskan untuk menjelajahi hutan-hutan india tengah. Dalam perjalanannya ia menemukan serangkaian candi berukir, terbuat dari batu pasir merah muda dan kuning, menggambarkan adegan pesta pora, masturbasi dan bahkan nafsu kebinatangan. Meskipun insinyur Burt menganggapnya sebagai kuil kuil 'ofensif' , 'luar biasa bersejarah' akan menjadi deskripsi yang lebih baik. Kuil Khajuraho, yang hanya 22 dari 85 yang asli tetap berdiri, diciptakan antara tahun 950 dan 1150 M oleh para raja Chandel. Meskipun kama sutra tidak berasal dari lokasi candi ini, namun buku tersebut menjadi kitab suci dalam budaya. Praktek seksual Tantra secara luas digunakan di India selama abad pertengahan dan dihormati dalam arsitektur masa itu. Setiap bagian dari eksterior candi dipahat dengan bentuk erotis. Namun, kuil-kuil ini dimaksudkan sebagai tempat ibadah untuk dewa-dewa dan di dalam kuil, tidak ada gambar erotis muncul. Para antropolog telah menyarankan ini adalah untuk mendorong pengunjung untuk meninggalkan keinginan seksual mereka di luar, sebelum memasuki kuil untuk berdoa. Selain itu, ukiran menggambarkan orang-orang, bukan dewa, menunjukkan dewa berada di luar godaan seks. Meskipun menggambarkan manusia, kuil Khajuraho tidak menggambarkan orang-orang biasa. Para wanita memiliki payudara penuh dan pinggul yang besar dan orang-orang yang cukup kuat untuk mengangkat beberapa perempuan secara bersamaan. Tidak semua fantasi, beberapa ukiran menunjukkan situasi moral. Dalam satu adegan, seorang pria mengawini seekor kuda. Seorang pria yang kedua menyembunyikan kepalanya karena malu untuk menonton tindakan seperti itu. Secara keseluruhan, sebagian besar ukiran menunjukkan adegan seperti eksplorasi seksual, kepuasan seksual dan kecanggungan seksual. Ada banyak penafsiran atas ditampilkannya adegan erotis ini dalam ukiran kuil Hindu ini. Salah satu penafsiran adalah dalam pandangan para dewa, seseorang harus menanggalkan hasrat seksualnya di luar kuil. Juga menunjukkan bahwa makhluk surgawi adalah atman atau jiwa yang murni, yang tidak terpengaruh oleh hasrat seksual, pesona fisik dan kemolekan tubuh. Ada juga yang mengaitkannya dengan praktik seksual Tantra. Kurva ukiran di luar kuil melambangkan tubuh manusia dan perubahan yang dialami tubuh manusia, serta kenyataan kehidupan. Sekitar 10% ukiran ini menampilkan tema seksual yaitu adegan seks sepasang manusia. Sisanya menampilkan adegan kehidupan sehari-hari masyarakat India kuna. Sebagai contoh, adegan menampilkan seorang perempuan tengah mengenakan kosmetik riasan wajah, pemain musik, pembuat tembikar, peternak, dan beberapa profesi lainnya. Semua adegan kehidupan duniawi itu juga terletak berjauhan dengan patung dewa dan dewi. Kekeliruan penafsiran yang umum adalah; karena bangunan tertua di Khajuraho adalah kuil, maka ditafsirkan adegan seks itu dilakukan oleh dewa dan dewi, padahal itu menggambarkan kegiatan manusia biasa. Sudut pandang lain diberikan oleh James McConnachie. Dalam tulisannya mengenai sejarah Kamasutra, McConnachie menggambarkan bahwa 10% patung-patung "panas" Khajuraho adalah "puncak seni erotik": "Bidadari dengan payudara yang penuh dan pinggul besar dan tubuh meliuk dihiasi perhiasan ini mempercantik panel dinding bagian luar. Apsara bertubuh sintal dan indah ini merajalela di seluruh permukaan batu, mengenakan make-up, mencuci rambut, bermain, menari, dan terus menerus melepas dan mengenakan pakaian mereka… Selain bidadari surgawi ini terdapat pula griffin dan makhluk-makhluk surgawi, dewata penjaga, dan yang paling terkenal, para maithuna dengan tubuh yang saling terkunci, para pasangan yang tengah bercinta." Karena menampilkan ukiran adegan hubungan seksual maka situs ini dijuluki kuil Kamasutra, meskipun demikian tidak disebutkan jenis-jenis posisi tersebut, juga tidak menggambarkan secara pasti filosofi Kamasutra karya Vatsyayana yang terkenal itu. Dengan bentuk "perpaduan aneh antara aliran Tantra dan motif kesuburan, dengan dosis besar ilmu sihir" maka dinilai bahwa dokumen yang lebih mementingkan kesenangan daripada menghasilkan keturunan adalah hal yang remeh. Patung-patung ini dengan sengaja ditempatkan berdasarkan diagram sihir simbolis yang disebut "yantra" yang dirancang untuk menyenangkan roh jahat. Alamkara (ornamentasi) ini mengungkapkan ekspresi seni canggih yang melampaui hal alami; gambar seksual menampilkan kekuatan dan keperkasaan, yang merujuk kepada penguasa yang perkasa. Saat ini Khajuraho adalah rumah bagi 3.000 orang sederhana, kaya akan budaya tradisional India. Meskipun toko-toko suvenir menjual kartu bermain menyampaikan instruksi kama sutra, kota ini terkenal bagi penduduk Jain yang taat. Jainisme adalah sebuah sekte yang ketat percaya non-kekerasan, usaha sendiri, membebaskan jiwa dan penolakan terhadap barang-barang mewah. | Bayi Berlengan 4 dan Berkaki 4 Ini Dianggap Dewa Posted: 22 Nov 2014 06:40 PM PST Bayi Berlengan 4 dan Berkaki 4 Ini Dianggap Dewa - Warga sekitar Jalan Baruipur, India Timur, gempar dengan kelahiran seorang bayi laki-laki yang memiliki empat lengan dan empat kaki. Namun, kepanikan ini berlangsung tak lama, karena setelah dilihat lebih dekat bayi yang diberi nama `God Boy` oleh warga setempat mirip dengan Dewa Hindu. Mereka percaya bahwa bayi laki-laki itu adalah reinkarnasi Dewa. Seperti yang dikutip dari liputan6.com yang melansir dari Dailymail, Orangtua dari bayi laki-laki itu juga percaya, anak yang dilahirkan itu merupakan Dewa Brahma, karena memiliki delapan anggota badan. Salah seorang kerabat yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan, "Saat bayi itu keluar untuk pertama kali, kita tidak percaya sama sekali." Daily Mail, para suster yang menganggap bayi laki-laki itu cacat, berubah pendapat dan mengatakan bahwa itu merupakan tanda dari tuhan. Setelah diumumkan telah lahir bayi laki-laki yang merupakan reinkarnasi dewa, membuat sejumlah orang ingin melihat dia lebih dekat. Saking banyaknya yang ingin melihat, sejumlah polisi diturunkan untuk mengamankannya. | 5 Dewa Judi Paling Terkenal Di Dunia Posted: 22 Nov 2014 02:52 AM PST
5 Dewa Judi Paling Terkenal Di Dunia - Judi menjadi sebuah permainan nasib yang bisa menguntungkan atau malah merugikan. Selain itu judi juga bisa menyebabkan kecanduan bagi mereka yang ingin kaya mendadak tanpa perlu kerja keras. Cukup duduk manis dan sedikit memutar otak maka duit pun didapat. Dunia mencatat, ada beberapa orang yang berjuluk dewa judi paling tersohor. Meski tak seluruhnya dari mereka benar-benar menguasai permainan, namun niat mereka merampok kasino begitu besar lantaran industri ini memutar uang triliunan setiap harinya. Mereka mampu membuat industri ini merugi amat banyak.
Dilansir dari situs listverse.com berikut adalah 5 Dewa Judi Paling Terkenal Di Dunia :
1. Edward Thorp
Edward Thorp seorang profesor yang memiliki gelar master di bidang fisika dan doktor di matematika. Awal 1960-an Thorp tidak mengetahui apa pun mengenai judi namun dia diajak oleh rekannya bernama Claude Shannon ke Kota Las Vegas, Amerika Serikat dan langsung tertarik pada permainan judi Blackjack. Setelah bermain beberapa kali dia meyakini ada hitungan khusus untuk memperoleh kemenangan.
Dia pun meneliti mengenai Blackjack dan menggunakan simulasi miliaran kali untuk bisa menemukan hubungan Blackjack dengan matematika. Setelah menemukan formula khusus memenangkan Blackjack dia dan Shannon kembali ke kasino dan memukul lawan serta bandar dengan kemenangan gemilang, sekitar Rp 90 juta. Thorp menarik perhatian pemilik kasino sebab memenangkan jumlah uang sangat tinggi dan diyakini dia bermain curang. Namun saat memperhatikan Thorp dengan seksama, bos kasino tak bisa menemukan kecurangan itu.
Kasino di Las Vegas pun menyuruh Thorp pergi dan melarangnya kembali sebab dia menang terlalu banyak tanpa mereka mengetahui cara dia menang. Pada 1962 Thorp menulis buku soal formula memenangkan Blackjack yang sangat digemari. Pada 1966 dia menulis edisi kedua yang diperkaya dengan seluk beluk sistem permainan. Namun banyak orang melakukan tak seefektif Thorp tapi temuannya ini menjadi dasar menghitung kartu. Dia dewa judi pertama yang tercatat dalam sejarah Blackjack.
2. Richard Marcus
Richard Marcus mungkin penjudi terbaik dengan kecurangan-kecurangan tingkat tinggi. Dia menggunakan tipuan penglihatan yang sangat cepat dan tak satu pun mengetahui bahkan kamera pengintai merekam dan memutar rekamannya berulang-ulang tetap tak mampu melihat kecurangan Marcus. Untuk bisa memuluskan kecurangannya Marcus selalu berteriak kegirangan yang justru membuat mata semua orang tertuju padanya dan bukan pada kartu atau koin dimiliki dia. Atas kecurangan itu Marcus ditangkap dan diadili namun dia telah menipu sekitar Rp 58,4 miliar di seluruh kasino di dunia.
3. Tim Mit
Ini salah satu tim pembobol kasino yang sangat terorganisir. Mereka direkrut dan dilatih tiap hari dengan sistem gugur hingga hanya sebagian kecil dari mereka bertahan. Inilah yang akan maju ke kasino dan menyebut diri mereka tim Mit. Mereka juga berlatih meminimalkan kemungkinan tertangkap, memaksimalkan setiap peluang, dan menyamar.
Jika terjadi kegagalan mereka terus berlatih hingga akhirnya benar-benar bisa menghadapi kasino yang sesungguhnya. Mereka memperoleh dukungan keuangan dari investor yang tidak diketahui namanya. Dengan duit ribuan dolar mereka menyerbu kasino di Kota Las Vegas, Amerika Serikat. Reputasi mereka tersohor ke seluruh dunia dan mengumpulkan keuntungan lebih dari Rp 54 miliar.
4. Louis Colavecchio
Louis Colavecchio tak hanya dewa judi namun juga memproduksi jutaan koin slot. Bahkan tak satu pun mengetahui koin-koin itu palsu. Dia bebas menukarnya di kasino mana pun. Namun berbagai kasino di Kota Las Vegas tak mau mengakui mereka telah tertipu. Pekiraan keuntungan Colavecchio mencapai Rp 600 juta. Usahanya ini dinilai menyerang kasino dan dia pun bisa tertangkap setelah penyelidikan dari berbagai badan intelijen.
5. Tommy Glenn Carmichael
Tommy Glenn Carmichael seorang yang mampu mengetahui kelemahan judi mesin putar. Dia membuat perangkat yang cukup sederhana dari logam agar memenangkan permainan dan terbukti caranya berhasil. Lalu kasino mengubah cara kerja mesin putar mereka. Lagi-lagi Carmichael bisa membobolnya Dia bisa mengumpulkan keuntungan dari Kasino senilai Rp 12 juta. Lantaran ulah Carmichael kasino di Kota Las Vegas, Amerika Serikat dan industrinya harus membuat teknologi yang lebih canggih lagi agar bisa menggagalkan aksi dia. Carmichael ditangkap pada 2001 dan dijatuhi hukuman layanan sosial. | Punya `Buntut` 36 Cm, Chandre Disembah Bak Dewa Posted: 21 Nov 2014 09:36 PM PST Punya `Buntut` 36 Cm, Chandre Disembah Bak Dewa - Pria ini terlahir dengan buntut sepanjang 36 centimeter yang tumbuh dari punggungnya. Namun pria bernama Chandre Oraon itu adalah orang pertama yang mengakui kehidupan dengan 'ekor' itu jauh dari mudah. Kendati demikian, pria yang berprofesi sebagai pemetik teh ini mengaku tidak akan mengubah kenyataan. Seperti dikutip News.com., ia justru akan menikmati status seperti 'Dewa'. Meskipun hal itu begitu dibenci istrinya. Ya, keberadaan buntut itu membuat Chandre disembah oleh ratusan pengikut di India. Mereka berpikir Chandre adalah Dewa Monyet. "Beberapa orang Hindu melihat ekor sebagai keberuntungan dan percaya itu pertanda dia adalah inkarnasi dari Dewa Monyet yang dikenal sebagai Hanuman," demikian laporan Barcroft TV. Tetapi istri Chandre, Maino mengatakan sangat sulit baginya menjalani hidup dengan suaminya itu. Tidak mudah menikah dengan 'Dewa' yang hidup, sebab dia harus banyak berkompromi. "Dia tidak terlihat baik. Ibu saya dan ayah saya meninggal ketika saya masih muda. Jadi saudara-saudara saya ingin saya untuk menikah. Jadi saya harus berkompromi dan akhirnya menikah dengannya," beber Maino .Pengikut yang melakukan perjalanan untuk melihat Chandre di Desa Bengal Barat percaya dia bisa menyembuhkan penyakit dan karena diberkati. Namun para ahli mengatakan 'ekor' Chandre bukanlah hadiah dari Tuhan, melainkan cacat bawaan sejak lahir. "Meski ia mungkin bisa memanjat pohon, Chandre hanyalah manusia normal yang memiliki cacat bawaan," tegas petugas medis setempat, Bhushan Chakrabort, kepada The Indian Express.Para ahli kesehatan lain juga mengatakan hal serupa. Menurut mereka, ekor Chandra dikenal dengan sebutan spina bifida, suatu kondisi di mana tulang belakang gagal menutup dengan benar. Dalam beberapa kasus, keberadaan ekor itu bisa dibuang. Tetapi Chandre menegaskan akan mempertahankannya. Meskipun ia diganggu dan diejek sejak kecil ."Aku akan senang membangun sebuah kuil untuk menampung ratusan pengikutnya, tapi tidak bisa membelinya," ungkap Chandre. | Kulit Bocah Perempuan Ini Ditumbuhi Bulu Mirip Kucing Posted: 21 Nov 2014 09:25 PM PST Kulit Bocah Perempuan Ini Ditumbuhi Bulu Mirip Kucing - Malangnya bocah kecil bernama Zhao Xinrui ini. Beberapa bagian tubuhnya berbulu seperti kucing. Kutukan? Si kecil Zhao pun sampai-sampai dijuluki sebagai ' gadis kucing' selama 6 tahun. Seperti dilansir dari Daily Mail, Selasa (22/7/2014), bulu-bulu berwarna hitam itu tumbuh hampir di seluruh punggung, lengan dan wajahnya. Peristiwa itu berawal setahun yang lalu. Kala itu, orangtua Zhao melihat tanda aneh pada kulit punggung putrinya yang kemudian berubah warna. Bulan-demi bulan tanda itu semakin membesar. Menyebar hampir menutupi seluruh bagian belakang punggung Zhao. Ketika kondisinya semakin memburuk, ibu bocah malah malang itu malah merasa ngeri dan pergi, meninggalkan putri dan suaminya yang tinggal di Desa Changsan dekat Kota Luzhou, barat daya Provinsi Sichuan, China .Sang nenek kemudian tinggal bersama keduanya. Dokter yang memeriksanya hanya bilang tanda pada yang dimiliki Zhao hanya tanda lahir. Agar Zhao dapat diterima di TK tempatnya menimba ilmu , gurunya mengatakan bahwa Zhao hanya punya tahi lalat saja. "Sungguh anak yang malang, tidak tega kita melihat kondisinya yang menderita seperti ini," ujar ayah Zhao, Zhao La i.Kini mereka sedang mengumpulkan biaya untuk mengobati penyakit langka yang diderita Zhao. "Kami diberitahu bahwa Zhao tak dapat di operasi sampai umurnya mencapai 5 tahun. Tetapi hingga umurnya sudah mencukupi, uang kami masih tidak cukup," tambah Lai. Padahal, ayah Zhao sudah menabung sejak ia mendengar bahwa anaknya akan membutuhkan dana tersebut. Dalam sebuah wawancara di TV lokal, Zhao mengatakan bahwa cita-cita terbesarnya adalah ingin sembuh sehingga ia dapat mengenakan pa kaian musim panas, bahkan baju renang seperti teman-temannya yang lain. Kemunculan Zhao di televisi ternyata membawa berkah. Sumbangan pun mengalir kepada bocah malang itu. Operasi pun segera digelar. Impian Zhao pun terkabul. Saat ini, gadis kecil itu telah dikirim ke ibukota provinsi Chengdu untuk mendapatkan perawatan medis. Rencananya, akan segera di lakukan pengangkatan bulu yang bersarang di tubuhnya, dan di gantikan dengan kulit yang baru | Dokter Cabut 232 Gigi dari Mulut Remaja India Posted: 21 Nov 2014 09:10 PM PST Dokter Cabut 232 Gigi dari Mulut Remaja India - Tim dokter di India mencabut 232 gigi dari mulut seorang seorang remaja India berusia 17 tahun. Dalam operasi berdurasi panjang, yang berlangsung 7 jam. Ashik Gavai, nama remaja itu, dilarikan ke rumah sakit karena pembengkakan di rahang kanannya. Demikian ujar Dr Sunanda Dhiware, kepala klinik gigi JJ Hospital, Mumbai kepada BBC.Pasien mengaku menderita rasa sakit tak terperi di bagian mulut dan gigi selama 18 bulan. Anak desa itu dibawa ke rumah sakit di kota besar, setelah dokter setempat gagal untuk mengidentifikasi penyebab masalah. Para dokter di Mumbai yang memeriksanya menyebut, Ashik mengalami kondisi yang 'amat jarang' dan bahkan 'memecahkan rekor'. "Perasaan sakit yang dialami Ashik didiagnosis sebagai complex composite odontoma di mana satu gusi membentuk sekian banyak gigi. Ini semacam tumor jinak," kata Dr Dhiware, seperti kutip dari BBC, Kamis (24/7/2014). "Awalnya kami tak bisa mencabutnya, jadi kami harus menggunakan semacam pahat dan palu dasar untuk mengambilnya." Dr Dhiware menerangkan, setelah bagian gusi berhasil dibuka, gigi-gigi kecil mirip mutiara memperlihatkan diri satu demi satu. Namun kami mulai lelah menghitungnya, kami hitung ada 232," kata Bu Dokter. Operasi pencabutan gigi dilakukan Senin lalu, melibatkan 2 ahli bedah gigi dan mulut serta 2 asisten. Setelahnya, Ashik kini hanya punya 28 gigi yang bentuknya normal. Dr Dhiware menambahkan, selama 30 tahun karirnya menjadi dokter gigi, ia tak pernah menyaksikan hal seperti itu. Ia mengaku senbang menemukan kasus yang menarik. "Menurut literatur medis yang tersedia, kondisi tersebut diketahui terjadi pada rahang atas dan maksimal 37 gigi diangkat di masa lalu. Namun, pada kasus Ashik, tumor ditemukan jauh di rahang bawah dan memiliki ratusan gigi. " Ayah Ashik, Suresh Gavai kepada Mumbai Mirror mengatakan bahwa putranya mengeluh sakit beberapa bulan lalu. "Aku khawatir, mungkin itu bisa berubah jadi kanker, jadi aku bawa dia ke Mumbai," kata dia. | Mulut Gadis Cilik Berusia 7 Tahun di India Disesaki 202 Gigi Posted: 21 Nov 2014 08:49 PM PST Mulut Gadis Cilik Berusia 7 Tahun di India Disesaki 202 Gigi - Seorang ibu sekaligus pebisnis dari Gurgaon, membawa putrinya yang masih kecil ke dokter gigi. Gadis cilik berusia 7 tahun itu mengeluhkan sakit luar biasa pada gusinya yang bengkak parah dan memerah. Dokter yang memeriksa mulut pasien kaget alang kepalang. Ia menjumpai gusi bocah itu disesaki gigi. Pemindaian sinar-X mengungkap bahwa ia mengalami compound odontoma atau tumor kompleks yang terbentuk dari jaringan gigi, yang tumbuh secara tak beraturan. Keberadaan gigi-gigi kecil itu tak kasat mata. Tindakan operasi pun dipilih untuk meringankan penderitaannya. Paramedis dari All India Institute of Medical Sciences di New Delhi yang mengoperasi pasien, mengangkat 202 gigi dari mulut si bocah yang tak disebut namanya itu. Pasien harus menahan sakit selama operasi yang berlangsung 2 jam, untuk menghilangkan gigi ekstranya. "Sangat mengagetkan untuk melihat situasi sekompleks itu di mulut anak semuda itu," kata Dr Ajoy Roychoudhary seperti dari News.com.au, Kamis (20/11/2014). "Bayangkan 202 gigi di dalam mulut bocah 7 tahun." Dr Ajoy Roychoudhary, yang mengepalai tindakan operasi mulut dan rahang atas di All India Institute of Medical Sciences mengatakan, meski operasi tergolong sederhana, namun memerlukan presisi tinggi. "Sebab, jika ada kerusakan pada jaringan terkait atau rahang, dibutuhkan waktu lama untuk pulih. Kami menggunakan instrumen pemotong tulang khusus untuk mengangkat tumor itu," kata dokter lainnya, Dr Ongkila Bhutia. Pascaoperasi, pasien hanya bisa mengonsumsi cairan atau makanan lembut. Dalam beberapa bulan ia sudah bisa makan dengan normal. Kasus serupa sebelumnya menimpa Ashik Gavai, remaja 17 tahun di India. Tim dokter mencabut 232 gigi dari mulutnya. Pasien mengaku menderita rasa sakit tak terperi di bagian mulut dan gigi selama 18 bulan. Anak desa itu dibawa ke rumah sakit di kota besar, setelah dokter setempat gagal untuk mengidentifikasi penyebab masalah. Para dokter di Mumbai yang memeriksanya menyebut, Ashik mengalami kondisi yang 'amat jarang' dan bahkan 'memecahkan rekor'. "Perasaan sakit yang dialami Ashik didiagnosis sebagai complex composite odontoma di mana satu gusi membentuk sekian banyak gigi. Ini semacam tumor jinak," kata Dr Dhiware, seperti Liputan6.com kutip dari BBC. "Awalnya kami tak bisa mencabutnya, jadi kami harus menggunakan semacam pahat dan palu dasar untuk mengambil gigi-gigi itu." | Tessy Menangis Menyesali Perbuatannya Posted: 21 Nov 2014 08:08 PM PST Tessy Menangis Menyesali Perbuatannya - Setelah tertangkap memakai narkoba, Tessy akhirnya direhabilitasi di Lido, Jawa Barat, hari ini. Tessy pun hampir menangis saat meminta maaf menyesali perbuatannya. Runtutan masalah yang dialami personel Srimulat itu memang bertubi-tubi. Tertangkap tengah menggunakan narkotika jenis sabu, Tessy langsung menenggak cairan pembersih. Akibatnya, Tessy harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri selama 27 hari. Tessy pun sangat menyesal dengan apa yang telah dilakukannya. Bahkan, Tessy hampir menangis saat menjumpai media. "Saya merasa makasih sekali Bareskrim, dan polisi karena sudah menyelamatkan saya. Kalau enggak, mungkin kita enggak ketemu kalian. Saya berharap, tidak akan mengulangi apa yang saya lakukan. Makasih ke teman-teman media, RS Polri, dan pelawak. Untuk warga kampung, saya menyesal dan semoga menjadi pelajaran yang berharga untuk saya," tutur Tessy saat ditemui di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (19/11/2014). Sekadar diketahui, Tessy harus menjalani perawatan selama 27 hari di RS Polri guna memulihkan kondisinya yang sempat kritis akibat meminum cairan pembersih kamar mandi setelah tertangkap mengonsumsi narkoba. Dan, hari ini, Tessy akhirnya bisa menjalani rehabilitasi di Lido, Sukabumi, Jawa Barat. sumber: okezone.com | Kisah Mesin Jahit Goyang di Kediaman Cut Nyak Dien Posted: 21 Nov 2014 07:56 PM PST Cut Nyak Dien adalah salah satu pahlawan Indonesia yang diasingkan oleh tentara Belanda. Cut Nyak Dien dibuang ke Sumedang karena dianggap berpotensi membuat ancaman.
Tanpa fisik yang sempurna, Cut Nyak Dien akhirnya diasuh dan dirawat oleh keluarga K.H Sanusi yang merupakan ulama Masjid Agung Sumedang. Dia pun tinggal di rumah K.H Sanusi yang berada tidak jauh dari makamnya.
Rumah berukuran 12 x 14 meter itu tampak sepi dari pengunjung. Rumah tersebut merupakan saksi sejarah kisah pahlawan wanita Indonesia, Cut Nyak Dien saat melewati hari – harinya sebagai orang yang diasingkan oleh tentara Belanda.
Di rumah tersebut, ada sebuah ruangan berukuran 3 x 5 meter yang menjadi kamar Cut Nyak Dien. Di kamar tersebut terdapat ranjang berukuran 2 x 2 meter. Selain itu, ada juga mesin jahit di dalam rumah tersebut. Menurut pengakuan beberapa orang yang berada di sana, konon mesin jahit tersebut suka berjalan sendiri.
"Katanya sih mesin jahitnya suka berjalan atau goyang – goyang sendiri, seperti ada orang yang sedang menjahit," kata Dwi salah seorang yang pernah mengunjungi rumah K.H Sanusi yang juga merupakan rumah tempat Cut Nyak Dien dirawat.
Rumah itu berbentuk seperti rumah panggung. Di dalamnya sudah tidak banyak barang hanya benda – benda peninggalan yang dipakai oleh Cut Nyak Dien. Menurut Dadang, anak cucu keturunan K.H Sanusi benda – benda tersebut sengaja dipindahkan.
"Benda – benda yang lainnya masih digunakan oleh keluarga sehingga ada yang dipindahkan. Kalau yang ada di rumah hanya benda yang digunakan oleh Cut Nyak Dien saja," kata Dadang.
Cut Nyak Dien merupakan pahlawan nasional dari Aceh Barat yang mendapat julukan Srikandi Indonesia. Dia anak dari Teuku Nanta Setia, sedangkan ibunya adalah bangsawan dari Lampagar. Cut Nyak Dien dilahirkan tahun 1848, dari kecil dia mendapat pendidikan agama dari lingkungan bangsawan – bangsawan Aceh.
Cut Nyak Dien ditangkap Belanda pada tanggal 6 November 1905 atas laporan panglima perangnya Teuku Panglaor. Laporan Panglima Panglaor sebenarnya bukan untuk mengkhianatinya tetapi dia merasa kasihan dengan kondisi Cut Nyak Dien karena Cut Nyak Dien sudah tidak bisa melihat (buta). Panglima meminta Belanda untuk tidak menyiksanya atau pun diasingkan.
Tetapi pada 11 Desember 1906, Cut Nyak Dien dibuang ke Sumedang bersama panglima perangnya dan seorang anak laki – laki berumur 15 tahun bernama Teuku Nana. Pada waktu itu Gubernur Jenderal Belanda J.B.V Heuts yang menerima Cut Nyak Dien. Dia langsung menyerahkan Cut Nyak Dien kepada Bupati Sumedang Pangeran Aria Suriaatmadja (Pangeran Mekah) yang merupakan anak dari Pangeran Aria Kusumah Adinata (Pangeran Soegih).
Untuk perawatan Cut Nyak Dien, Pangeran Mekah menyerahkannya kepada seorang ulama Masjid Agung Sumedang yang sudah mendapat gelar Penghulu bernama K.H Sanusi. Tetapi K.H Sanusi hanya satu tahu merawat Cut Nyak Dien karena beliau meninggal tahun 1907. Perawatan Cut Nyak Dien pun dilanjutkan oleh anak K.H Sanusi bernama H. Husna, sampai Cut Nyak Dien wafat pada tanggal 6 Novemper 1908 dan dimakamkan di lokasi Makam Keluara H. Husna di Gunung Puyuh, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan, Jawa Barat.
Kegiatan Cut Nyak Dien selama dalam perawatan H. Husna walaupun matanya sudah tidak bisa melihat, tapi beliau masih bisa memberikan pelajaran mengaji khususnya kepada ibu – ibu warga Kaum, umumnya masyarakat Sumedang. Sehingga Cut Nyak Dien mendapat julukan Ibu Perbu atau Ibu Ratu, sedangkan masyarakat Sumedang menyebutnya Ibu Suci.
Orang yang paling dekat dengan Cut Nyak Dien adalah Siti Hodijah yang merupakan anaknya H. Husna. Siti wafat pada tahun 1967 dan di makamkan di Gunung Puyuh. Cut Nyak Dien berkomunikasi hanya dengan K.H Sanusi, H. Husna, dan Siti Hodijah, itu pun dengan bahasa Arab.
Sebelum tahun 1950, tidak banyak masyarakat umum yang mengetahui bahwa Cut Nyak Dien dimakamkan di Gunung Puyuh, masyarakat hanya tahu bahwa makam tersebut adalah makam Ibu Perbu. Mereka baru mengetahuinya setelah H. Husna wafat pada tahun 1948 bahwa itu adalah makam Cut Nyak Dien.
Setelah Cut Nyak Dien wafat, Teuku Nana seorang bocah yang juga diasingkan bersamanya tetap tinggal di Sumedang dan menikah dengan gadis dari Cipada bernama Iyoh. Mereka mempunyai tiga orang anak bernama Maskun, Ninih, dan Sahria. Kemudian pada tahun1930 Teuku Nana, istrinya, dan anak – anaknya pulang ke Aceh dan tidak pernah kembali lagi ke Sumedang.
Setelah penduduk mengetahui makam Cut Nyak Dien, pada tahun 1962, Rd. Oemar Sumantri, anak Siti Hodijah, memberikan izin untuk upacara sederhana mengenang jasa – jasa Cut Nyak Dien ke sebelah barat. Pada tahun 1972, makam Cut Nyak Dien direnovasi oleh Pemerintah Daerah Sumedang dan pada tahun 1987, bangunan tersebut direnovasi kembali oleh Bapak Bustanil Arifin, Menteri Bulog bersamaan dengan mendirikan Meunasah (mushola) yang diresmikan oleh Gubernur Nangroe Aceh Darussalam, Bapak Ibrahim Hasan.
Kini, makam Cut Nyak Dien sudah seperti makam yang dari sisi arsitektur tua tetapi memiliki unsure modern. Berbeda dengan makam – makam yang ada di sekitarnya, termasuk makam Pangeran Soegih yang jaraknya hanya beberapa meter dari makam Cut Nyak Dien. Jika makam Cut Nyak Dien letaknya berada di tengah – tengah makam para pengasuhnya, makam Pangeran Soegih yang merupakan mantan Bupati Sumedang yang ke – 7.
Sementara makam Cut Nyak Dien tidak terlalu berbau mistis, di makam Pangeran Soegih suasana mistis justru lebih kentara. Saat pertama kali memasuki makam Pangeran Soegih, kita disuguhkan dengan berbagai bunyi – bunyian hewan, selain itu bau dupa pun amat sangat menyengat.
Di makam Pangeran Soegih disediakan tempat menginap bagi para peziarah yang ingin berdoa. Tetapi kalau di makam Cut Nyak Dien tidak disediakan tempat menginap.
"Makam Cut Nyak Dien memang sengaja tidak disediakan tempat menginap karena di sini adalah makam pahlawan bukan makam raja. Kalau di makam raja memang disediakan tempat menginap agar para peziarah bisa dengan khusyuk berdoa untuk para raja di sini," kata Dadang penjaga makam Cut Nyak Dien dan makam keluarga K.H Sanusi.
Dadang merupakan salah satu keturunan K.H Sanusi yang merawat Cut Nyak Dien. Setiap harinya dia bekerja dengan menjaga makam. Dia harus berjalan kurang lebih 3 kilometer dari tempat tinggalnya. Karena dia tinggal di sekitaran Masjid Agung yang juga merupakan tempat tinggal Cut Nyak Dien.
Selain menjaga makam terkadang dia juga menjaga rumah bekas tempat tinggal Cut Nyak Dien. Tidak jarang dia sering ditemui oleh sang pemilik rumah.
"Kalau mimpi sering sekali bertemu dengan Cut Nyak Dien, terkadang saya memanggilnya dengan sebutan nama tetapi kadang – kadang saya panggil ibu," kata Dadang.
Menurut Dadang, tidak ada yang menyeramkan dari sosok Cut Nyak Dien. Pertemuannya dengan Cut Nyak Dien justru membawa berkah tersendiri untuknya. Karena setiap kali bertemu dia selalu diberikan nasihat – nasihat, khususnya untuk urusan ekonomi dan keluarga.
"Kalau di mimpi ibu kadang – kadang suka kasih nasihat soal masalah ekonomi, apalagi kalau ada yang punya usaha dia harus melakukan apa agar usahanya itu berhasil. Selain itu ibu juga suka kasih nasihat agar rumah tanggan menjadi harmonis sampai tua," kata Dadang serius.
Dadang mengaku ketika menjaga rumah Cut Nyak Dien tidak pernah menemukan sosok Cut Nyak Dien. Dia justru pernah bertemu langsung dengan Cut Nyak Dien saat dirinya sedang menjaga makamnya.
"Waktu itu saya habis wirid di musala terus tiba – tiba saya melihat ada sosok berbaju putih sedang berdiri di depan makam Cut Nyak Dien. Dia itu tinggi dan langsing. Pas saya lihat ternyata itu Cut Nyak Dien, lalu saya langsung mengucapkan salam kepadanya. Setelah mengucapkan salam dia langsung hilang," kata Dadang.
Dadang mengatakan sangat bersyukur memiliki kesempatan menjaga tempat – tempat penting yang pernah dihuni oleh Cut Nyak Dien. Dia mengaku, sejak tahun 1963 dia menjaga makam tersebut. Namun selama itu dia menjaga belum pernah ada seorang pun sanak keluarga asli dari Cut Nyak Dien yang datang untuk nyekar ke makam Cut Nyak Dien.
"Kalau orang – orang dari Aceh memang banyak yang pernah datang ke sini tetapi belum pernah ada keluarga kandungnya yang datang ke sini untuk mendoakan makam Cut Nyak Dien," kata Dadang.
Meski begitu, Dadang mengaku sudah senang dengan keberadaan penduduk lain selain dari kota Aceh yang datang ke makam Cut Nyak Dien. Karena banyak juga dari mereka yang datang untuk berdoa. "Meski memang banyak dari mereka yang datang untuk minta ditambahkan rezeki atau dilancarkan usahanya," kata Dadang.
Menurut Dadang hal tersebut meman sudah biasa dilakukan oleh para peziarah. Karena tradisi di Sumedang masih sangat kental dengan hal – hal mistik. "Kalau di Sumedang itu terkenalnya selain makanan tahu juga terkenal dengan dunia mistisnya. Kebanyakan orang – orang yang datang ke sini itu untuk berziarah, untuk meminta agar rezekinya atau usahanya dilancarkan. Banyak caranya termasuk datang ke makam, menginap sampai beberapa hari sampai mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan," kata Dadang.
Sementara untuk tempat tinggal Cut Nyak Dien, Dadang mengatakan sampai saat ini kondisi rumah masih tetap bagus seperti dulu. Apalagi, lanjutnya, rumah itu sekarang sudah direnovasi dan dijadikan sebagai museum. "Rumahnya sekarang jadi lebih bagus karena sudah dijadikan museum oleh pemerintah daerah Sumdedang," kata Dadang.
Terkait banyaknya kisah – kisah mistis di rumah tersebut, Dadang mengatakan hanya pernah mendengarnya saja dari beberapa orang yang pernah mengunjungi rumah tersebut. Namun, dia sendiri mengaku belum pernah mengalaminya sendiri.
"Kalau di rumah Cut Nyak Dien saya belum pernah mengalaminya tetapi kalau mendengar ceritanya pernah. Yang paling sering dicerita yaitu adanya penghuni yang menghuni di mesin jahit yang biasa dipakai Cut Nyak Dien. Beberapa dari orang – orang yang pernah datang cerita kalau mereka pernah melihat mesin jahit itu bergoyang – goyang, seperti ada orang yang sedang menjahit," katanya.
Namun Dadang meminta agar masyarakat tidak menghiraukan hal – hal seperti itu. Karena menurutnya, disetiap tempat apalagi yang mempunyai nilai sejarah pasti ada saja penghuninya.
"Kita boleh saja percaya tetapi jangan terlalu dilebih – lebihkan karena nantinya malah jadi musyrik dan hal itu sangat dibenci oleh Allah. Kita berdoa saja agar Cut Nyak Dien dan raja-raja di Sumedang bisa meninggal dengan tenang di sana," kata Dadang serius. | Sejarah Candi Mendut Posted: 21 Nov 2014 07:48 PM PST Sejarah Candi Mendut - Candi Mendut merupakan candi yang terletak paling timur dari garis lurus tiga serangkai candi (Borobudur, Pawon, Mendut). Candi ini didirikan oleh dinasti Syailendra dan berlatar berlakang agama Budha, dimana hal ini ditunjukkan dengan adanya bentuk stupa sebanyak 48 buah pada bagian atasnya.Tidak diketahui secara pasti kapan candi ini didirikan. Namun seorang arkeologi Belanda menyebutkan bahwa didalam prasasti yang ditemukan didesa karangtengah bertarikh 824M dikemukakan bahwa raja Indra telah membangun bangunan suci bernama venunavayang artinya adalah hutan bambu. Jika hal ini benar maka bisa dipastikan Candi Mendut didirikan pada abad ke 8 Masehi. Candi mendut Pada bagian dalam candi ini terdapat ruangan yang berisikan altar tempat tiga arca Budha berdiri. Ketiga arca tersebut mulai dari yang paling kiri adalah Bodhisattva Vajravani, Buddha Sakyamuni dan Bodhisattva Avalokitesvara. Ketiga arca Budha tersebut masih dalam kondisi bagus, beberapa bunga-bunga dan dupa nampak tergeletak dibagian bawahnya. Sebuah pagar besi dibangun dibagian depan arca tersebut untuk menghindari interaksi pengunjung yang berlebihan/tidak berkepentingan atas ketiga patung Budha ini. Relief-relief yang terdapat pada dinding candi ini masih jelas terlihat bentuk/ukirannya. Relief tersebut mengandung cerita berupa ajaran moral dengan menggunakan tokoh-tokoh binatang (fabel) sebagai pemerannya. Terdapat cerita "Brahmana dan Kepiting", "Angsa dan Kura-kura", "Dua Burung Betet yang Berbeda" dan "Dharmabuddhi dan Dustabuddhi", yang secara ringkas isi ceritanya adalah sebagai berikut: Budaya - Candi MendutRelief bagian belakang candi merupakan relief terbesar pada candi ini menggambarkan Budha Avalokitesvara "Brahmana dan Kepeting": Menceritakan kisah seorang brahmana yang menyelamatkan seekor kepiting untuk kemudian kepiting ini membalas budi dengan cara menyelamatkan brahmana dari gangguan gagak dan ular. "Angsa dan Kura-kura": Bercerita tentang seekor kura-kura yang diterbangkan dua ekor angsa kedanau yang baru. Karena emosi dalam menangapi perkataan atas apa yang mereka lakukan, kura-kura melepaskan gigitannya sehingga jatuh ketanah dan akhirnya mati. "Dua Burung Betet yang Berbeda": Mengisahkan kelakukan dua burung betet yang sangat berbeda karena satunya dibesarkan oleh brahmana dan satunya lagi oleh seorang penyamun. "Dharmabuddhi dan Dustabuddhi": Dua orang sahabat yang berbeda kelakuannya dimana Dustabuddhi yang memiliki sifat tercela menuduh Dharmabuddhi melakukan perbuatan tercela, namun akhirnya kejahatannya terbongkar dan Dustabudhi-pun dijatuhi hukuman. Secara kronologis, Candi Mendut ditemukan pada tahun 1836. Kemudian di renovasi pada tahun 1897 dan 1904 pada bagian tubuh candi namun hasilnya kurang memuaskan. Pada tahun 1908 dipugar kembali oleh arkeolog belanda hingga bagian puncaknya dapat disusun kembali. Tahun 1925 sejumlah stupa yang telah dirapihkan, dipasang dan disusun kembali. Luas bangunan secara keseluruhan adalah 13,7x13,7 meterdengan tinggi 26,4 meter. Sejarah Candi Mendut Candi Mendut merupakan candi Budha yang dididrikan oleh Raja Indra seorang raja pertama dari trah Dinasti Syailendra pda 824 M, ini artinya Candi Mendut dibangun lebih awal dari Candi Borobudur yang didirikan oleh Raja Samaratungga, Wangsa Syailendra pada 850 M. Candi mendut terletak di desa Mendut Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, sekitar 8 km sebelum Candi Borobudur. Tinggi Candi Mendut 26,4 meter, menghadap barat daya, memilki 48 stupa kecil-kecil dan terdapat hiasan relief pada tubuh candi berupa pohon kalpataru. Reflief-relief yang terdapat pad dinding candi ini masih jelas terlihat. Relief ini mengandung cerita berupa ajaran moral dngan menggunakan tokoh-tokoh binatang sebagai pemerannya. ntara lain terdapat cerita Brahmana dan Kepiting, Angsa dan kura-kura, Dua Burung Betet dan Dharmabuddhi dan Dustabuddhi. Candi Mendut merupakan lokasi awal proses ritual Waisak, dengan diikuti pengambilan air suci dari Umbul Jumprit, Parakan, Temanggung, serta api suci dari merapen, Grobogan. Puncak upacara Waisak adalah upacara Pradaksina yakni upacara mengelilingi Candi Borobudur tingkat demi tingkat yang dilaksakan di Candi Borobudur tepat pada Purnama Sidhi atau bulan purnama pertama di bulan Mei. Perayaan atau ritual Waisak dapat disaksikan oleh masyarakat luas. Pada tahun 1834 Candi Mendut mulai mendapat perhatian meskipun mengalami nasib yang sama dengan candi-candi lainnya, yaitu dalam kondisi runtuh dan hancur. Hartman, seorang presiden Kedu saat itu mulai memperhatikan Candi Mendut. Dalam tahun 1897 dilakukan persiapan-persiapan untuk pemugaran. Dari tahun 1901-1907 J.L.A. Brandes melangkah lebih maju dan berusaha merestorasi Candi Mendut dan kemudian tahun 1908 dilanjutkan oleh Van Erp meskipun tidak berhasil merekonstruksi secara lengkap. J.G. de Casparis berpendapat bahwa Candi Mendutdibangun untuk memuliakan leluhur-leluhur Sailendra. Di bilik utama candi ini terdapat 3 buah arca yang menurut para ahli arca-arca tersebut diidentifikasi sebagai Cakyamuni yang diapit oleh Bodhisatwa, Lokeswara dan Bajrapani. Dalam kitab Sang Hyang Kamahayanikan disebutkan bahwa realitas yang tertinggi (advaya) memanifestasikan dirinya dalam 3 dewa (Jina) yaitu : Cakyamuni, Lokesvara, dan Bajrapani. Sebagai candi yang bersifat Budhistist, relief-relief di Candi mendut juga berisi cerita-cerita ajaran moral yang biasanya berupa cerita-cerita binatang yang bersumber dari Pancatantra dari India. Cerita tersebut antara lain adalah seekor kura-kura yang diterbangkan oleh dua ekor angsa dan di bawahnya dilukiskan beberpa anal gembala yang seolah-olah mengejek kura-kura tersebut. Oleh karena kura-kura tersebut emosional dalam menanggapi ejekan, maka terlepaslah gigitannya dari tangkai kayu yang dipegang sehingga terjatuh dan mati. Inti ceritanya adalah ajaran tentang sifat kesombongan yang akan mencelakakan diri sendiri. | |